"Maksudmu Syala, jangan bikin aku tambah bingung saja." tanya Setia penasaran.
"Syala ingin bersama Ikmal dan Tante Adelia di tanah air. Syala ingin melihat Setia menggapai mimpi mimpi Setia. Syala ingin mendampingi Setia mencapai mimpi mimpimu. Syala pernah menghindar dari mimpi seseorang. Saat ini saya tidak ingin mengulanginya lagi. Syala ingin bukan saja memberi harapan tetapi juga ingin membantu mewujudkan mimpi mimpimu Setia." bisik Syala sambil meneteskan air mata. Syala pun mendekatkan kepalanya ke arah lengan Setia, seolah ingin berlindung. Namun Syala tidak melanjutkan lagi kata-katanya. Setia pun hanya terdiam membisu. Hening menyelimuti suasana dua hati yang baru saja berpadu. Suasana hati mereka berdua penuh haru. Â Â
Ketika mereka transit di Denpasar, Syala mengajak Setia untuk turun di Bali saja, Namun Setia menolak. Sambi mengajak berjalan ke ruang tunggu, Setia mengirim sesuatu ke WA Syala. Syala tersenyum dan segera membuka WA nya, begitu ada video Fariz di sana dan diklik Syala, Setia pun bersenandung. Â
Senada cinta bersemi di antara kita
Menyandang anggunnya peranan jiwa asmara
Terlanjur untuk berhenti
Di jalan yang telah tertempuh semenjak dini
Sehidup semati
Kian lama kian pasrah kurasakan jua
Janji yang terucap tak mungkin terhapus saja
Walau rintangan berjuta
Walau cobaan memaksa diriku terjerat
Dipeluk asmara
Bersama dirimu terbebas dari nestapa
Dalam wangi bunga cita cinta nan bahagia
Walau rintangan berjuta
Walau cobaan memaksa diriku terbuai
Di batas asmara
Kian lama kian pasrah kurasakan jua
Janji yang terucap tak mungkin terhapus saja
Walau rintangan berjuta
Walau cobaan memaksa diriku terjerat
Dipeluk asmara
Terlambat untuk berdusta, terlambatlah sudah
Menipu sanubari tak semudah kusangka
Yakin akan cintamu yakinkan segalanya
Perlahan dan pasti daku kan melangkah menuju damai jiwa