Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sakura

9 November 2018   13:03 Diperbarui: 9 November 2018   17:23 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: idntimes.com

"Maksudmu Syala, jangan bikin aku tambah bingung saja." tanya Setia penasaran.

"Syala ingin bersama Ikmal dan Tante Adelia di tanah air. Syala ingin melihat Setia menggapai mimpi mimpi Setia. Syala ingin mendampingi Setia mencapai mimpi mimpimu. Syala pernah menghindar dari mimpi seseorang. Saat ini saya tidak ingin mengulanginya lagi. Syala ingin bukan saja memberi harapan tetapi juga ingin membantu mewujudkan mimpi mimpimu Setia." bisik Syala sambil meneteskan air mata. Syala pun mendekatkan kepalanya ke arah lengan Setia, seolah ingin berlindung. Namun Syala tidak melanjutkan lagi kata-katanya. Setia pun hanya terdiam membisu. Hening menyelimuti suasana dua hati yang baru saja berpadu. Suasana hati mereka berdua penuh haru.    

Ketika mereka transit di Denpasar, Syala mengajak Setia untuk turun di Bali saja, Namun Setia menolak. Sambi mengajak berjalan ke ruang tunggu, Setia mengirim sesuatu ke WA Syala. Syala tersenyum dan segera membuka WA nya, begitu ada video Fariz di sana dan diklik Syala, Setia pun bersenandung.  

Senada cinta bersemi di antara kita
Menyandang anggunnya peranan jiwa asmara
Terlanjur untuk berhenti
Di jalan yang telah tertempuh semenjak dini
Sehidup semati

Kian lama kian pasrah kurasakan jua
Janji yang terucap tak mungkin terhapus saja
Walau rintangan berjuta
Walau cobaan memaksa diriku terjerat
Dipeluk asmara

Bersama dirimu terbebas dari nestapa
Dalam wangi bunga cita cinta nan bahagia
Walau rintangan berjuta
Walau cobaan memaksa diriku terbuai
Di batas asmara

Kian lama kian pasrah kurasakan jua
Janji yang terucap tak mungkin terhapus saja
Walau rintangan berjuta
Walau cobaan memaksa diriku terjerat
Dipeluk asmara

Terlambat untuk berdusta, terlambatlah sudah
Menipu sanubari tak semudah kusangka
Yakin akan cintamu yakinkan segalanya
Perlahan dan pasti daku kan melangkah menuju damai jiwa

lanjut ke

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun