Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Buffon Kena Apes Kartu Merah, seperti Zidane 12 Tahun Lalu

12 April 2018   22:35 Diperbarui: 13 April 2018   10:44 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juventus gagal lolos ke semifinal Liga Champions dengan tragis. Tidak dapat dipungkiri kegagalan Juventus itu, membuat para Juventini bukan hanya merasa sesak di dada, tapi juga dapat tumpah sebagai amarah. Bahkan baik di Spanyol maupun di Italia sampai ada yang mengganggap kemenangan Juve "dirampok". Buffon yang bukan hanya sebagai kiper andalan Juve tetapi juga sebagai Kapten bereaksi sangat keras terhadap situasi dan kondisi diperpanjangan waktu menjelang berakhirnya babak ke dua Madrid lawan Juventus itu. 

Bagaimana tidak, Juventus tampil impresif pada leg ke dua babak perempat final di kandang Madrid, unggul 3 tiga gol dengan Madrid masih belum mampu membuat gol, namun harus menyaksikan wasit memberi hadiah pinalti kepada Madrid. Pinalti yang akan dapat membuyarkan peluang Juventus lolos ke semifinal Liga Champions. Namun reaksi keras Buffon tersebut bukan hanya menjadi petaka bagi Juventus tetapi juga bagi Buffon. Buffon terkena kartu merah, pada saat situasi dan kondisi Juventus genting.

Namun ternyata Buffon memang pernah mempunyai impian untuk berhenti bermain pada saat bertanding di Madrid. Bahkan impian Buffon itu terjadi sejak Buffon masih kecil. Apakah peristiwa kartu merah yang diterima Buffon di Madrid ini akan membuat Buffon mundur dari dunia sepakbola ? Buffon memang pernah berniat gantung sepatu di Piala Dunia 2018. 

Namun karena Italia gagal ikut dalam Piala Dunia, maka kemungkinan besar Buffon akan mundur setelah Juventus gagal lolos ke semifinal Liga Champions. Hal tersebut tentu patut disayangkan, karena Juventus harus tetap berjuang untuk memenangi Liga Italia. Peran Buffon masih dianggap sentral di Juventus. Zidane, menyadari hal tersebut. Sebagai mantan pemain Juventus, Zidane sangat menyayangkan kalau Buffon mundur setelah insiden kartu merah, karena menurut Zidane, Buffon merupakan pemain yang masih mempunyai skill tinggi.

Sumber: bola.kompas.com
Sumber: bola.kompas.com
Sebagian besar Juventini sudah yakin bahwa Juventus akan lolos ke semifinal melihat Juventus tampil impresif pada leg ke dua laga babak perempat final Liga Champions melawan Madrid. Defisit 3 gol pada leg pertama bahkan di laga kandang melawan Madrid memang membuat Juventus memerlukan keajaiban di laga kandang. Namun dengan 2 gol Mandzukic di babak pertama dan tambahan gol Maturidzi di babak ke dua, membuat Juventus optimis untuk dapat lolos ke semifinal Liga Champions. 

Walaupun Madrid nampak lebih banyak menguasai bola, namun pertahanan Juventus yang disiplin dan rapi, membuat Madrid seperti kehabisan akal untuk dapat membuat gol ke gawang Buffon. Sampai pada tragedi menit ke 92 itu. Buffon begitu emosi dengan keputusan wasit yang memberi pinalti kepada Madrid. Beberapa pemain Juventus ikut mengerubungi wasit dengan Buffon yang terlihat paling emosional. Buffon pun terkena kartu merah. Insiden kartu merah ini membuat Buffon marah besar kepada wasit bahkan sampai selepas pertandingan. Buffon bahkan berpikir bisa saja Buffon menanduk wasit seperti halnya Zidane.

Sumber: bola.kompas.com
Sumber: bola.kompas.com
Zidane memang mempunyai pengalaman yang sangat buruk pada kariernya sebagai pemain bola. Sebagai faktor penentu kemenangan Perancis, Zidane juga mengalami emosi yang tidak terkendali pada Piala Dunia 2006. Zidane terkena kartu merah setelah menanduk Materasi pada 12 tahun lalu, saat Perancis menghadapi Itali. Buffon sudah menjadi penjaga gawang Itali pada saat itu. 

Akibat kartu merah yang diterima Zidane, Perancis gagal memenangkan Piala Dunia, kalah dengan Itali. Buffon menjadi saksi hidup insiden buruk Zidane pada saat itu. Anehnya Buffon mengalami mendapatkan kartu merah pada saat melawan Madrid yang diasuh Zidane. Zidane menjadi saksi hidup peristiwa yang dialami Buffon.

Sumber: bola.tempo.co
Sumber: bola.tempo.co
Terlepas dari hasil pertandingan yang sudah tidak dapat diubah. Namun memang Buffon mempunyai alasan kuat untuk protes atas keputusan wasit, yang memberikan pinalti kepada Madrid di menit 92 itu. Buffon berada sangat dekat dengan Vazquez dan Benatia pada posisi itu. Sementara wasit bisa jadi bahkan terhalang oleh beberapa pemain. 

Pantas saja Presiden Juventus mencak mencak dengan keputusan wasit. Liga Champions harus menggunakan teknologi VAR ke depan. Gambar berikut mungkin dapat memberikan gambaran mengapa Buffon begitu berang atas keputusan wasit memberikan pinalti kepada Madrid.

(Foto: Matthias Hangst/Bongarts/Getty Images)
(Foto: Matthias Hangst/Bongarts/Getty Images)
Pantas kalau Buffon sangat emosional. Benatia memang menendang bola, bukan menabrak Vazquez. Emosi yang sangat merugikan Buffon seperti halnya Zidane 12 tahun lalu. Emosi yang membuat Buffon mendapat kartu merah. Buffon kena apes kartu merah seperti Zidane 12 tahun lalu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun