Melihat pada kondisi musim lalu, hanya ada 2 pebalap Honda yang mampu masuk 10 besar klasemen akhir. Marquez dan Cal Cruthlow. Mengandalkan Crutchlow yang sudah berumur lumayan, tentu susah. Membajak pebalap muda potensial dari pabrikan lain, justru lebih susah.Â
Mantan Manajer Repsol Honda Team, Livio Suppo menilai langkah Honda untuk mendatangkan Lorenzo pada 2019 sebagai sebuah kesalahan. Dia justru menilai bahwa Joan Mir justru lebih tepat untuk dijadikan tandem Marquez.
Apa daya, Mir kadung diikat kontrak oleh Suzuki hingga 2022 pada Mei lalu. Sementara Zarco yang sempat mengincar kursi Lorenzo pun sudah telanjur disamber Ducati. Nakagami mungkin dinilai belum banyak berpengalaman.Â
Jadi, memiliki Marc Marquez selama 4,5 tahun ke depan (hingga musim 2024) ternyata tak membuat Honda merasa aman. Justru hal itu membuat Honda terlihat lemah tanpa Marquez atau setidaknya saat Marquez tak berada dalam kondisi 100% fit.
-------
Baca juga artikel balap lainnya di :
- Elena Myers, Talenta yang Terjegal oleh Trauma Seksual
- MotoGP Jerez : El-Diablo Digdaya, Marquez Apes dan KTM yang Kian Mantap
- Jelang MotoGP Jerez, Quartararo Tercepat, Insiden Honda-Suzuki di Free Practise