Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

"Rins the Contender"

7 Mei 2019   04:40 Diperbarui: 8 Mei 2019   20:38 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di awal musim, publik menilai Ducati memiliki potensi besar sebagai penantang juara bertahan, Honda. Melihat tak kunjung kompetitipnya Yamaha di tahun sebelumnya, potensi Ducati menjadi yang terbesar. Dan podium satu Andrea Dovizioso di seri perdana Losail Qatar menjadi buktinya. 

Namun di 3 seri selanjutnya, performa ujung tombak Ducati itu justru tak lebih baik dari pebalap utama tim biru Suzuki. Alex Rins yang menginjak tahun ke tiganya bersama Suzuki Ecstar mencatat raihan yang sedikit lebih baik ketimbang Dovi.

Di empat seri awal, pebalap asal Spanyol itu mengoleksi 1 kemenangan dan 1 podium ke-2 sedangkan Dovi berhasil mengantongi 1 kemenangan dan sekali podium ke-3. 

Statistik penampilan Rins pun terlihat lebih mengesankan ketimbang Dovi. Jika Dovi tak banyak mengalami perubahan posisi antara kualifikasi dan race, Rins justru sebaliknya.

Dia selalu menyentuh garis finish di posisi yang jauh lebih baik dari posisinya di garis start. Hal ini menunjukkan pula bahwa GSX-RR berada dalam proses pengembangan yang benar. 

Seperti saat di Qatar, Rins mengakhiri lomba di posisi ke-4 setelah start dari posisi ke-10. Sementara di Termas de Rio Hondo Argentina, dia merangsek dari posisi ke-16 hingga finish di posisi ke-5. Dan saat seri Amerika Serikat, Rins memenangi lomba setelah mengawali race dari posisi ke-7. Hal yang sama terjadi saat berlangsung balap seri Spanyol di Jerez, podium 2 dirasakannya selepas start dari posisi ke-9.


Performa Marquez vs Rins vs Dovi I Dok. motogp.com
Performa Marquez vs Rins vs Dovi I Dok. motogp.com
Dengan performa itu, nampaknya julukan Mr. Sunday layak dia sandang karena hasil lomba di hari Minggu pasti lebih baik dari kualifikasi yang diadakan di hari sebelumnya.

Siapakah Alex Rins?
Pebalap bernama lengkap Alex Rins Navarro itu mengawali kiprah di kelas para raja pada 2017. Dia menyusul musuh bebuyutannya di Moto3, Maverick Vinales, yang terlebih dahulu mengaspal di MotoGP. 

Pada tahun itu, Suzuki melakukan bongkar pasang total pebalapnya. Aleix Espargaro dan Maverick Vinales digantikan sekaligus oleh mantan pebalap Ducati, Andrea Ianone dan pebalap kelahiran 8 December 1995 ini. Sebenarnya manajer Suzuki Motogp, Davide Brivio menghendaki perpanjangan kontrak bagi Vinales. Namun sayang, Vinales lebih memilih untuk hengkang ke Yamaha Factory untuk jadi tandem Valentino Rossi.

Rins adalah lulusan Moto2 dengan prestasi terbaik sebagai runner up klasemen akhir tahun 2015. Memacu mesin Kalex dengan bendera Paginas Amarilla HP 40, Rins menjadi penantang terkuat bagi calon juara dunia, Johann Zarco. Saat itu, dia memenangi 2 race dan mengoleksi 10 kali podium.

Alex Rins di Moto2 / Dok. Ultimatemotorcycling.com
Alex Rins di Moto2 / Dok. Ultimatemotorcycling.com
Sementara di Moto3, Rins bersama dengan saudara Marc Marquez, Alex Marquez menghuni Estrella Galicia 0,0 dimana pada tahun 2013 dia berhasil menduduki posisi ke-2 di klasemen akhir. Memenangi 6 race dan 14 kali podium, perolehan poin-nya hanya selisih 12 angka dari juara dunia tahun itu, Maverick Vinales. Saat itu, Rins memacu mesin KTM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun