Mohon tunggu...
Masfufah Chiptoworohapsari MPd
Masfufah Chiptoworohapsari MPd Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Seorang yang berani memeluk mimpi... Maju dan bangkit...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Edisi Pengawas Ujian Sekolah

24 Mei 2014   01:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi pukul 07.00 bel berbunyi. Suasana hening. Beberapa pengawas ujian memasuki ruangan yang telah ditentukan. Pagi itu aku bertugas bersama bu Yuli mengawasi ruang 3.

Di depan kelas, aku tersenyum dan mengucap salam pada mereka. Sekedar mencairkan suasana agar tak terlihat tegang. Ku edarkan pandangan. 20 siswa semua. 12 diantaranya adalah perempuan dan sisanya laki-laki. Tak lama kemudian aku mempersilahkan mereka untuk berdoa, berharap ujian kali ini dapat memperoleh nilai yang memuaskan.

Tak lama kemudian, suasana kembali hening. Siswa mulai sibuk mengisi LJK lalu mulai menjawab soal-soal di hadapan mereka.

Ketika waktu masih tersisa 30 menit, para siswa mulai gelisah. Ada yang menggaruk-garuk rambutnya, ada yang memegang jidatnya, ada yang melihat langit-langit sambil bergumam sendiri, ada pula yang mengawasiku, berharap aku lengah sehingga ada kesempatan untuk mencari jawaban. hehe... situasi yang mulai terbalik mungkin.

Dari bangku pengawas, aku tersenyum. Mengingat saat-saat itu. Saat dimana aku juga "pernah" memakai seragam merah putih, duduk di deret kanan bangku nomer 2 dari depan. Mengerjakan soal ujian sebisaku. Gelisah pastinya ada. Apalagi jika mendapat pengawas yang berwajah galak, bener-bener tak bisa berkutik. Dulu kalau udah bener-bener mentok tak bisa menjawab, ada 3 cara khusus yang aku lakukan, pertama-menghitung kancing; kedua-mengocok penghapus yang sudah dikasih huruf A sampai D; atau cara ketiga-mengglindingkan pensil di atas meja yang juga telah kuberi huruf A sampai D, huruf teratas hasil percobaan itulah jawabannya, haha...tapi cara ini jangan ditiru lho ya? hanya digunakan saat bener-bener kepepet. Dan hasilnya pun belum tentu benar, untung-untungan. Tapi yang membuatku heran, dari 35 SD ko bisa ya? dapet peringkat kedua se-kecamatan. Dan benar, yang namanya "bejo" nda ada yang tahu.

Yang penting berusalah untuk jujur di segala apapun kegiatan yang kamu lakukan. Selain itu, berdoa. Insya Allah, Allah akan memberi petunjuk bagi orang-orang yang mau berusaha dan berdoa..

Semangat menempuh ujian, anak-anakku...
Semoga apa yang engkau cita-citakan dapat terwujud...

Aamiin... ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun