Mohon tunggu...
Mas Denal
Mas Denal Mohon Tunggu... Freelance Writer

Suka menulis dan mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Cara Mengatasi Stres Karena Salah Pilih Pekerjaan

23 Februari 2025   10:14 Diperbarui: 23 Februari 2025   10:14 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih pekerjaan itu memang seperti memilih pasangan, ya.

Awalnya penuh harapan dan semangat, tapi kadang di tengah jalan, eh, kok malah jadi sumber masalah?

Banyak dari kita yang pernah merasakan pahitnya salah pilih pekerjaan.

Bukannya semangat kerja, yang ada malah stres dan tekanan batin setiap hari.

Rasanya seperti terjebak dalam hubungan yang tidak sehat dengan pekerjaan sendiri.

Tapi tenang, Anda tidak sendirian!

Banyak kok orang yang mengalami hal serupa.

Kabar baiknya, stres karena salah pilih pekerjaan itu bukan akhir dari segalanya.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi stres ini dan kembali menemukan kebahagiaan dalam berkarir.

Penasaran?

Yuk, simak 3 cara jitu mengatasi stres karena salah pilih pekerjaan berikut ini:

1. Kenali dan Pahami Akar Masalahnya

Langkah pertama yang paling penting adalah mengidentifikasi sumber stres Anda.

Jangan cuma bilang, "Aku stres karena kerjaan ini!" tanpa tahu persis apa penyebabnya.

Coba deh, luangkan waktu untuk merenung dan menganalisis.

Apa sih sebenarnya yang membuat Anda merasa tidak nyaman dan tertekan di pekerjaan ini?

Apakah karena tugasnya yang terlalu berat dan tidak sesuai dengan kemampuan Anda?

Atau mungkin karena lingkungan kerja yang toksik dan penuh tekanan?

Bisa juga karena nilai-nilai perusahaan tidak sejalan dengan prinsip pribadi Anda.

Atau bahkan, jangan-jangan Anda memang tidak passion dengan bidang pekerjaan ini sama sekali?

Menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini memang tidak mudah, tapi sangat penting.

Cobalah untuk jujur pada diri sendiri.

Jangan takut mengakui bahwa mungkin Anda memang salah langkah dalam memilih pekerjaan ini.

Dengan memahami akar masalahnya, Anda akan lebih mudah mencari solusi yang tepat dan efektif.

Anda bisa mulai menulis jurnal, berbicara dengan teman atau mentor terpercaya, atau bahkan mencari bantuan profesional dari konselor karir.

Intinya, jangan biarkan stres ini berlarut-larut tanpa Anda pahami penyebabnya.

2. Kelola Stres dengan Kebiasaan Sehat

Stres karena pekerjaan itu bisa merambat ke berbagai aspek kehidupan kita, lho.

Mulai dari masalah tidur, nafsu makan yang hilang, hingga hubungan dengan orang-orang terdekat yang jadi renggang.

Oleh karena itu, penting banget untuk kita punya strategi pengelolaan stres yang efektif.

Salah satunya adalah dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat.

Coba deh mulai rutin berolahraga.

Tidak perlu yang berat-berat, kok.

Jalan kaki ringan di pagi hari, jogging santai di sore hari, atau bahkan yoga di rumah juga sudah cukup membantu meredakan stres.

Selain itu, perhatikan juga pola makan Anda.

Hindari makanan cepat saji dan minuman manis yang justru bisa memperburuk suasana hati.

Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan makanan bergizi lainnya.

Jangan lupakan juga pentingnya istirahat yang cukup.

Kurang tidur bisa membuat stres semakin menjadi-jadi.

Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam.

Ciptakan rutinitas tidur yang baik, misalnya dengan mematikan semua gadget satu jam sebelum tidur, membaca buku, atau mendengarkan musik yang menenangkan.

Dan yang tak kalah penting, luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai di luar pekerjaan.

Hobi, kumpul dengan teman, atau sekadar menikmati waktu sendiri bisa menjadi refreshing dan membantu menjernihkan pikiran dari tekanan pekerjaan.

3. Pertimbangkan Opsi Perubahan Karir

Setelah mengenali akar masalah dan berusaha mengelola stres dengan kebiasaan sehat, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan opsi perubahan karir.

Jika stres yang Anda rasakan sudah terlalu parah dan berkepanjangan, mungkin ini saatnya untuk jujur pada diri sendiri bahwa pekerjaan ini memang bukan tempat yang tepat untuk Anda.

Memaksakan diri untuk bertahan hanya akan membuat Anda semakin menderita dan tidak berkembang.

Jangan takut untuk mencari peluang baru di bidang lain yang lebih sesuai dengan minat, bakat, dan nilai-nilai Anda.

Mungkin Anda bisa mulai mencari informasi tentang berbagai jenis pekerjaan, mengikuti kursus online untuk meningkatkan keterampilan, atau memperluas jaringan pertemanan dengan orang-orang di industri yang Anda minati.

Perubahan karir memang bukan keputusan yang mudah, dan pasti ada rasa takut dan khawatir yang menghantui.

Tapi ingatlah, kebahagiaan dan kesehatan mental Anda jauh lebih berharga daripada sekadar bertahan di pekerjaan yang membuat Anda sengsara.

Pertimbangkan baik-baik opsi ini, dan jangan ragu untuk mengambil langkah berani jika memang itu yang terbaik untuk diri Anda.

Ingatlah, salah memilih pekerjaan bukanlah kegagalan, tapi justru bisa menjadi titik awal untuk menemukan karir yang lebih memuaskan dan bermakna.

Penutup dan Kesimpulan

Stres karena salah pilih pekerjaan memang bukan hal yang menyenangkan, tapi ini adalah pengalaman yang umum dan bisa diatasi.

Dengan mengenali akar masalah, mengelola stres dengan kebiasaan sehat, dan mempertimbangkan opsi perubahan karir, Anda bisa keluar dari tekanan ini dan kembali menemukan semangat dalam berkarir.

Ingatlah, kebahagiaan dalam bekerja itu penting.

Jangan biarkan diri Anda terus menerus tertekan dan tidak bahagia di pekerjaan yang salah.

Ambil tindakan, dan temukan karir yang benar-benar Anda cintai dan nikmati.

Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi stres ini sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti konselor karir atau psikolog.

Mereka bisa memberikan dukungan dan panduan yang Anda butuhkan untuk melewati masa sulit ini dan menemukan jalan keluar yang terbaik.

Semangat terus, ya!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun