Mohon tunggu...
Masdarudin Ahmad
Masdarudin Ahmad Mohon Tunggu... PNS -

"Merasa, Maka Menjadi"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ahmadiah di Bengkalis

5 Juli 2015   22:45 Diperbarui: 5 Juli 2015   22:45 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan dipimpin oleh camat Mandau saat itu adalah Edi Emhar, didampingi bapak kepala KUA, Syamsir.

Saya hadir ke lokasi bersama dengan beberapa orang pengurus MUI. Di antaranya: Edi Purnomo, Siddik, Nurin, dan Nur Husni.

Pertemuan berlangsung dengan sangat santai dan bersahabat. Audiensi terbuka yang dilaksanakan hari itu sangat kondusif, tanpa sedikitpun ada ketegangan seperti diceritakan dalam koran lokal. Semuanya aman dan santai penuh canda tawa.

Saya bertanya kepada teman-teman Ahmadiyah tentang rukun iman, rukun islam, dan kitab suci yang dipedomani. Semua pertanyaan dijawab dengan baik dan sempurna. Semuanya sama dengan yang kita ketahui dan ajarkan di sekolah.

Rukun iman mereka ada enam, disebutkan satu persatu. Rukun islam juga ada lima dan disebutkan satu persatu. Kemudian kitab suci yang diimani dibaca dan diajarkan kepada anak-anak mereka adalah alQuran yang sama dengan yang kita miliki.

Dari audensi terbuka itu disimpulkanlah bahwa, warga Ahmadiyah yang ada di Simpang Puncak, KM 13, tidak sesat. Karena keimanan dan amaliyah warga Ahmadyah yang ada di Duri sama dengan umat islam setempat. Jauh berbeda dengan Ahmadiyah yang difatwa sesat oleh MUI pusat.

Masih belum puas dengan jawaban ketika audiensi -mungkin sudah dikondisikan, maka ditindaklanjuti dengan berkunjung ke mesjid dan rumah warga Ahmadiah yang tidak mengikuti pertemuan. Secara khusus, kami datang ke desa di Simpang Puncak, bersama dengan beberapa warga dan kepala desa setempat.

Setelah sampai di mesjid Ahmadiyah, kami melihat-lihat buku-buku berserakan. Ada beberapa alQuran dan buku khutbah jum'at di dalam almari mesjid, juga di atas mimbar khutbah.

Ternyata semua masih sama dengan yang kita kenali, tidak ada yang berbeda dengan islam orang Melayu. Buku khutbah dan alQuran mereka juga sama dengan yang kita miliki.

Selanjutnya, kami berkunjung ke beberapa rumah warga di sekitar mesjid, berbincang-bincang tentang hal yang sama: rukun iman, rukun islam, alQuran dan Gulam Ahmad. Warga ada yang hafal rukun iman dan rukun islam, ada juga yang tidak. Adapun alQuran yang dibaca dan dipelajari anak-anak mereka sama dengan alQuran kita.

Adapun tentang Gulam Ahmad, tidak ada dari warga Ahmadiyah yang mengenalnya. Yang mereka ketahui, nabi Isa AS dan imam Mahdi alMuntazhar sudah diturunkan oleh Allah. Ajaran yang dibawa oleh nabi Isa dan imam Mahdi adalah agama islam yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun