Mohon tunggu...
Mas Badar
Mas Badar Mohon Tunggu... Lainnya - admin masbadar.com

seorang blogger, webmaster, & pekerja grafis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Relevansi Percetakan Digital, Berbisik di Antara Kecanggihan Layar-layar

10 Februari 2024   08:03 Diperbarui: 10 Februari 2024   08:03 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/premium-photo/advertising-agency-designer-creative-start-up-team-discussing-ideas-office_16112114.htm

Relevansi percetakan era digital,
mengapa masih berbisik di antara kecanggihan layar?
Di Karawang, mesin-mesin berdengung,
percetakan Karawang tak pernah sunyi,
menyimpan cerita di balik kertas dan tinta.

Digital printing Karawang,
menari bersama zaman,
menggabungkan tradisi dengan inovasi,
sebuah simfoni visual yang tak lekang oleh waktu.

Printing offset Karawang,
bertahan di tengah arus digital,
membuktikan kekuatan sentuhan manusia,
pada setiap lembar hasil cetak yang memikat.

Percetakan industri Karawang,
menjadi saksi bisu evolusi komunikasi,
dari tangan ke tangan,
dari mata ke mata,
kisah tanpa kata yang terus berlanjut.

Di Suryacipta, percetakan terdekat,
menghubungkan ide dengan realita,
membawa desain ke dalam dunia nyata,
sebuah jembatan antara imajinasi dan kenyataan.

KIIC pun tak ketinggalan,
percetakan terdekat KIIC,
menjadi rumah bagi inovasi,
tempat dimana ide-ide besar diwujudkan.

Di era serba digital,
percetakan bukan sekedar tentang tinta dan kertas,
melainkan tentang mempertahankan esensi komunikasi,
yang tak tergantikan oleh pixel dan layar.

Di Karawang, jantung industri berdetak,
menyimpan ribuan cerita,
dari percetakan yang tak pernah lelah,
mencetak mimpi menjadi kenyataan.

Di setiap halaman yang terlipat,
di setiap warna yang tercetak,
ada harapan, ada impian,
yang terjaga oleh kehangatan mesin cetak.

Di tengah kecepatan informasi,
percetakan menjadi pelabuhan,
tempat berlabuhnya pesan-pesan penting,
yang ingin dikenang, bukan sekedar dilewatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun