Ada penjual bakso bisa membangun rumah bagus, motornya NMAX, mobilnya avanza, lalu ada lagi penjual bakso yang luaris bisa membeli mobil pajero, ada yang sudah pergi umroh berkali kali dan Hajinya pun bukan Haji biasa melainkan haji plus. Lalu ada lagi penjual bakso yang hanya bisa naik motor vario, rumahnya pun apa adanya.Â
Ada lagi penjual bakso yang kayaknya terlihat biasa biasa saja tapi mereka hanya mensyukuri atas apa yang mereka dapatkan. Ini bisa dilihat dari apa yang sudah mereka capai mungkin menurut  sahabat  setiap penjual bakso itu sudah pasti kehidupanya kaya atau berkecukupan, belum tentu!  Kaya dan cukup itu dua hal yang relative. Â
Karena kalau membahas tentang keduanya maka tidak aka ada habinya. Disini hanya diambil sedikit dalam pembahasanya yakni Setiap manusia telah memiliki rezekinya masing-masing, Allah SWT telah menjamin akan hal itu.
 Rezeki bisa berupa harta, teman, kesehatan bisa melihat, bisa makan, berjamaah, minum, puasa, sholat, keluarga, hingga jodoh. Quraish Shihab mengatakan, Allah SWT memang telah menjamin setiap rezeki umat-Nya. Kendati demikian, rezeki itu harus dijemput dengan cara berusaha.Â
Kalau anda tidak bergerak (berusaha), bagaimana anak-istri anda mau di beri makan apa? Jodoh pun, harus diusahakan, kemudian saya tambahkan lagi  lawong yang sudah diusahakan saja kalau allah belum menghendakinya tetap tidak akan dapat.Â
Tapi allah masih memberikan rezekiyang lain seperti anak yang sholeh sholekhah dan sehat" . dalam Alquran pun Allah SWT telah menegaskan perihal penjaminan rezeki setiap hambanya yakni pada Surah Hud, ayat 6, Allah SWT berfirman:
"Wa min dabbatin fil-ardhi illa 'alallahi rizquha wa ya'lamu mustaqoroha wa mustawda'aha kullu fi kitabin mubin. Yang artinya: "Dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhil Mahfuz)," . maka kemudian setelah mengutip ayat ini maka kita bisa melihat ke penjual Bakso tadi mengapa mereka sama sama penjual bakso namun kehidupanya berbeda? Disini perbedaan pemikiranya. Â
Sehingga kita sebagai umat muslim harus faham bahwa dari sinilah kita tidak boleh yang namanya iri, dengki, hasut, riya' dan sombong atas apa yang kita punyai karena itu hanya titipan sesaat untuk bekal kita di akherat, tinggal kita bisa menggunakanya atau tidak.
Banyak orang terjebak dengan hal itu. Bahwa apa yang mereka dapatkan adalah hasil dari tanganya sendiri, mereka lupa bahwa ada campur tangan allah didalamnya.  Sama sama penjual baksonya tapi rezekinya berbeda. Ada yang hanya jualan bakso gerobak  tapi anak anaknya lulus kedokteran di universitas ternama, ada penjual bakso yang hanya pakai sepeda motor tapi bisa Haji.Â
Tapi sebaliknya terkadang kita menjumpai penjual bakso malah tidak menjadi apa, tidak bisa beli ini dan itu, ada penjual bakso warungnya besar sukses anak anaknya sukses juga dan lain lain. kenapa allah memperlihatkan demikian agar supaya manusia disuruh berpikir positive akan hal ini. Mari kita selalu berdoa dan terus berusaha agar hidup kita selalu di beri keberkahan dan ke tenangan baik lahir maupun batin. Amin,,,
Jember 13 Maret 2022