Transportasi Publik, Balas Dendam pada Macet dan Polusi
Selain ruang hidup yang sempit, transportasi adalah salah satu medan perlawanan utama warga kota. Kemacetan, polusi, dan biaya transportasi tinggi membuat banyak orang jengah.
 Dee Arif, warga Surabaya, menulis pengalamannya di blog HumanEducationCentre.com (2025):
 "Alhamdulillah, transportasi umum di Surabaya sekarang sudah terintegrasi. Naik Suroboyo Bus lanjut Wira-Wiri cukup bayar sekali, meski saya berpindah tiga kendaraan umum. Murah dan nyaman, cuma armada terbatas jadi waktu menunggu sering lama."
 Menggunakan transportasi publik bukan sekadar hemat biaya, tapi juga balas dendam manusia kota terhadap macet dan polusi. Setiap perjalanan tanpa kendaraan pribadi berarti mengurangi emisi dan selaras dengan SDG 13 Aksi Iklim.
Â
Menjadi Bagian dari Balas Dendam Positif
Balas dendam manusia perkotaan bukan tentang melawan kota, tapi mengambil kembali kendali hidup di tengah tekanan urban Kita tidak perlu menunggu kota menjadi ideal. Kita bisa memulai dari langkah kecil yang selaras dengan SDGs menanam sayur di halaman rumah, mengelola sampah, menggunakan transportasi umum, atau membangun komunitas yang saling menguatkan.
Â
Kota menekan, kita membalas dengan menciptakan kehidupan yang lebih berkelanjutan.
Dan inilah balas dendam terbaik yang bisa dilakukan manusia perkotaan.