Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Balas Dendam Manusia Perkotaan

3 Agustus 2025   13:31 Diperbarui: 3 Agustus 2025   13:34 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi Publik, Balas Dendam pada Macet dan Polusi

Selain ruang hidup yang sempit, transportasi adalah salah satu medan perlawanan utama warga kota. Kemacetan, polusi, dan biaya transportasi tinggi membuat banyak orang jengah.

 Dee Arif, warga Surabaya, menulis pengalamannya di blog HumanEducationCentre.com (2025):

 "Alhamdulillah, transportasi umum di Surabaya sekarang sudah terintegrasi. Naik Suroboyo Bus lanjut Wira-Wiri cukup bayar sekali, meski saya berpindah tiga kendaraan umum. Murah dan nyaman, cuma armada terbatas jadi waktu menunggu sering lama."

 Menggunakan transportasi publik bukan sekadar hemat biaya, tapi juga balas dendam manusia kota terhadap macet dan polusi. Setiap perjalanan tanpa kendaraan pribadi berarti mengurangi emisi dan selaras dengan SDG 13 Aksi Iklim.

 

Menjadi Bagian dari Balas Dendam Positif

Balas dendam manusia perkotaan bukan tentang melawan kota, tapi mengambil kembali kendali hidup di tengah tekanan urban Kita tidak perlu menunggu kota menjadi ideal. Kita bisa memulai dari langkah kecil yang selaras dengan SDGs menanam sayur di halaman rumah, mengelola sampah, menggunakan transportasi umum, atau membangun komunitas yang saling menguatkan.

 

Kota menekan, kita membalas dengan menciptakan kehidupan yang lebih berkelanjutan.

Dan inilah balas dendam terbaik yang bisa dilakukan manusia perkotaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun