Mohon tunggu...
Mas Ipul
Mas Ipul Mohon Tunggu... -

"You're the soul of the soul of the Universe..and your name is Love"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

DPR 2014 Terbejat?

7 September 2014   04:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:25 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Betulkah judul di atas?Saya sendiri heran dengan diri saya..mengapa membuat judul seperti itu.Biarlah kalau toh salah undang-undang yang mereka buat toh mereka sendiri yang bakal menanggung bebannya kelak.

Saya teringat kisah kecil yg diceritakan seorang seorang ustazd Jerman kepada saya. Ia mendapatkannya dari sebuah buku jerman yg belum diterbitkan ke bahasa Inggris, mengenai kisah anak anak yg mengingat pengalaman tubuh astral atau keluar dari tubuh. Salah satu kisah menariknya mengenai anak muda yg karena kecelakaan atau penyakit saat berusia 8 atau 9 tahun, meninggal di rumah sakit dan hidup kembali. Ketika ia menuturkan kisahnya saat meninggal, ia mengatakan bahwa ia mengambang di sekitar tubuhnya, lalu melayang ke desanya dan tiba di sebuah gudang.

Di gudang ini ada malaikat maut, yang baru memeriksa semua orang yang baru meninggal. Semua orang mati pergi ke gudang ini. “Siapa namamu?” Tanya sang malaikat kepada anak itu,”Kamu seharusnya tidak ke sini. Kamu tidak sepatutnya mati, tapi sebelum kami mengirimmu kembali, kamu bisa tinggal di sini dan melihat apa yg terjadi”.

Orang berikutnya yg datang adalah petani Jerman yg baru saja meninggal. Menurut penuturan anak ini, ia mengatakan bahwa ketika malaikat maut menanyakan nama petani itu dan melihat ke buku catatannya, ia berkata,”Namamu terdaftar di sini. Apa kamu pernah membunuh siapa pun? Membunuh apa pun? Petani itu menjawab,”Mungkin satu atau dua hewan kecil.”Lalu malaikat itu berpaling ke bocah itu dan berkata,”Kamu lihat, bahkan saat mati pun, ia masih berbohong.” Rupanya petani ini telah membunuh begitu banyak domba dan sapi, namun ia mengatakan hanya satu atau dua.

Lalu, ketika mereka sedang bicara seperti ini, ada orang lain yg masuk melewati gudang itu dan langsung naik ke langit. Bocah itu bertanya,”Mengapa Anda tidak menanyai dia apa yang dia lakukan? Malaikat itu berpaling, dan mengucapkan bagian paling indah dalam kisah ini:”Lihat pria yang pergi ke surga itu. Dia tidak pernah menghakimi siapapun sepanjang hidupnya, karena itu kami tidak akan menghakiminya.”

Saya selalu menyukai kisah ini. Itulah bagaimana bocah itu menuturkan kisah itu ketika terbangun. Inilah bagaimana ia menjelaskan pengalamannya. Seseorang mencapai kebahagiaan; kami tidak akan menghakiminya karena dia tidak pernah menghakimi siapa pun. Anda menghakimi diri Anda sendiri pada saat kematian, orang yg membaca buku itu adalah diri Anda sendiri, bukan orang lain. Anda tidak bisa berbohong kepada diri Anda sendiri. Anda bisa mencobanya, namun Anda tidak akan bisa. Jadi, janganlah menghakimi, melainkan : pintu hatiku terbuka untukmu…, pintu hatiku terbuka untukku….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun