Selain untuk mengasah ketajaman santri dalam dunia tulis menulis, serta menambah khasanah keislaman, Gerakan Satu Santri Satu Buku juga bisa digunakan untuk media dakwah dalam mensyiarkan ajaran islam melalui dunia tulisan atau istilahnya dakwah bilqalam.
Sahabat Ali bin Abu Tholib pernah memberikan petuahnya terkait menulis yaitu, Ilmu itu ibarat binatang buruan dan menulis adalah cara mengikatnya.Â
Melihat pendapat Sahabat Ali tersebut, sudah sepatutnya kita merespon dengan baik dengan cara membudayakan dunia tulis menulis di semua kalangan, termasuk kalangan santri salah satunya dengan mewujudkan Satu Santri Satu Buku.
Terlebih dalam dunia pesantren sudah terkenal nama-nama kondang dalam ranah kepenulisan buku atau kitab. Diantaranya, kita mengenal Syekh Nawawi Al Bantani yang kitab-kitabnya masyhur menjadi rujukan ulama-ulama sedunia dan tanah air.Â
Bahkan karena kemasyhuran dan tingkat intelektualnya yang tinggi tersebut beliau dijuluki pemimpin Ulama Hijaz padahal beliau berasal dari Tanah Jawa. Kemudian kita juga mengenal Mbah Soleh Darat dari Semarang, KH Hasyim Asy'ari, Buya HAMKA dan masih banyak ulama lainnya.
Selanjutnya, untuk mengefektifkan Gerakan Satu Santri Satu Buku perlu kiranya dukungan semua pihak, khususnya semua stake holder dari pesantren tersebut.Â
Seperti dukungan pengasuh, pengurus dan dewan asatidz sangat diperlukan guna memotivasi santrinya untuk menulis. Selain itu, dukungan dari media ataupun penerbit juga sangat diperlukan guna mengakomodir hasil karya santri.
Hemat penulis, dukungan serta motivasi dari semua stake holder tersebut sangat dibutuhkan. Selain untuk memompa dan menumbuhkan semangat santri membentuk budaya menulis dalam pesantren, juga untuk menumbuhkan semangat jihad santri via dunia tulis menulis khususnya yang berkaitan dengan wawasan seputar keagamaan atau pengembangannya.
Semangat Literasi
Pondok Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berperan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan keagamaan sangat penting posisinya dalam berhasilnya pendidikan di Indonesia utamanya dalam penanaman pendidikan karakter bangsa.Â
Sudah kita ketahui bersama bahwa peran golongan santri atau pesantren dalam masa perjuanagan sangatlah besar. Karakter cinta tanah air mereka sangat tinggi.