Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Selalu optimis dan menebar kebaikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ibu dari 4 orang anak, sebagai sinden dan pemandu "Upacara Adat Sunda" di Kepri. Pernah menjadi guru les/privat di rumah sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesan dari Alam Kubur untuk Utang Piutang Kakakku

11 Desember 2020   09:55 Diperbarui: 14 Desember 2020   09:08 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar dari 9tube.tv


Part 1
Oleh MaryatiApakah teman-teman ada yang pernah mengalami peristiwa yang aneh sepertiku? Jika iya,  bisa kita tukar pendapat lewat komentar ya!
Mungkin 1001 orang yang mengalami hal sepertiku.

Selama 3 tahun aku kerja di Batam, orang tuaku memang tidak pernah memintaku untuk dikirimi uang. Karena orang tuaku tahu bahwa aju di Batam hidup sebatang kara. Jadi jika pun punya uang lebih. Lebih baik di tabung buat kebutuhan lain. Jika sakit mungkin uang itu akan dibutuhkan.

Tapi tidak dengan adikku dan kakakku yang cowok, merekalah yang sering memintaku untuk kirim uang. Adikku yang cowok memang masih sekolah SMA dan perlu biaya saat itu. Sedangkan kakakku yang cowok memang sudah punya keluarga.

Kakakku yang cowoklah yang paling sering meminjamku uang degan jumlah yang tidak sedikit. Meminjam uang hanya untuk biaya berobat. Sempat aku hentikan pengirimannya karena uang itu tidak selalu digunakan untuk berobat. Malah diberikan untuk istrinya yang sudah bekerja.

Akhirnya tiba juga aku habis kontrak dan segera pulang kampung, walau calon suami yang baru bertemu 4 bulanan itu mengajak bareng pulang bulan depan, tapi aku tidak menghiraukannya. 

Aku sangat rindu orang tuaku. Sebagai bentuk balas jasaku padanya, yang jauh tidak sebanding dengan pengorbanannya, aku berinisiatif jika aju jadi menikah di tahun 2000 maka aku akan menanggung biaya pesta pernikahan. Juga tidak akan merepotkan kedua orang tuaku lagi.  Termasuk membebani pikirannya.

Alhamdulillah semua berjalan sesuai keinginan. Aku berdua dengan suami berangkat merantau ke Batam lagi. Sebelum ke Batam, aku telah berkata pada kakakku yang sering pinjam uang itu bahwa aku telah mengikhlaskannya.
Singkat Cerita

Aku di Batam telah dikaruniai 2 anak perempuan, lalu tiba-tiba kakakku dikabarkan sakit. Sedangkan di bulan depannya adikku yang bungsu mau menikah. Kebetulan juga, aku memang mau tinggal lama di kampung. Jadi aku putuskan bulan depan mendekati pernikahan adikku baru mau pulang. Aku pun harus membawa uang yang cukup banyak.

Allah SWT, berkata lain. Kakakku meninggal sebelum aku pulang mudik. Akhirnya aku mudik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuh bulan di kampung ternyata Ibuku sakit yang cukup lama, setelah sebulan pernikahan adikku berlangsung.
Aku kembali ke Batam, setelah Ibuku sehat total dan setelah dijemput oleh suamiku.

Anakku yang ketiga kini telah lahir dengan jenis kelamin laki-laki, sesuai dengan keinginan 7dan planing kami ingin anak laki-laki.
Kakakku yang sudah tiada/ almarhum selalu hadir dalam mimpiku. Mimpi itu tidak putus-putus selama hampir sebulan. Aku ingin bicara padanya dan ingin menanyakan ada maksud apa kok datang terus dalam mimpi? Hal ini tidak ada juga balasan dari almarhum kakakku, dia hanya berdiam diri saja.

Keesokan harinya,  aku coba bicarakan kepada keluargaku tentang hal ini, tapi Ibuku hanya bilang bahwa almarhum mungkin ingin selalu dikirimi do'a arwah olehku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun