Mohon tunggu...
Maryani Hartuti
Maryani Hartuti Mohon Tunggu... Mahasiswa Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB University

Suka dengan laut

Selanjutnya

Tutup

Nature

Saatnya Berhijrah untuk Bumi Pertiwi

28 Juni 2025   19:50 Diperbarui: 28 Juni 2025   20:02 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hijrah ini juga berarti bergerak menuju prinsip mizan (keseimbangan) yang Allah tetapkan di alam semesta.

"Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan (mizan), agar kamu jangan merusak keseimbangan itu." (QS. Ar-Rahman: 7-8).

Perilaku yang tidak ramah lingkungan, seperti emisi karbon yang berlebihan dan polusi plastik, adalah bentuk pelanggaran terhadap mizan ini. Hijrah lingkungan adalah upaya kolektif untuk mengembalikan keseimbangan yang telah kita rusak.

Dari Konsep Menuju Aksi: Wujud Nyata Hijrah Lingkungan

Hijrah lingkungan bukanlah sekadar konsep abstrak, melainkan harus terwujud dalam tindakan nyata sehari-hari, baik pada level individu maupun komunal.

Hijrah Konsumsi: Berpindah dari pola hidup konsumtif dan boros menuju gaya hidup sederhana (zuhud) dan penuh kesadaran. Ini bisa berarti mengurangi pembelian barang yang tidak perlu, memilih produk lokal dan ramah lingkungan, serta menolak plastik sekali pakai.

Hijrah Energi dan Air: Beralih dari pemborosan energi dan air menuju konservasi. Contohnya adalah mematikan lampu saat tidak digunakan dan menghemat air saat berwudhu, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berpesan untuk tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan air meskipun berada di sungai yang mengalir (HR. Ibnu Majah).

Hijrah Pengelolaan Sampah: Meninggalkan kebiasaan membuang sampah sembarangan dan beralih ke praktik memilah, mengurangi, mendaur ulang, dan mengomposkan sampah (zero waste).

Hijrah Komunal: Mendorong komunitas, seperti dewan kemakmuran masjid (DKM), untuk mengadopsi praktik "masjid hijau" (eco-masjid). Ini mencakup pengelolaan air wudhu, penggunaan energi terbarukan, program penanaman pohon, dan edukasi jamaah tentang pentingnya menjaga lingkungan (Khalid, 2019).

Penutup

Menghubungkan hijrah dengan isu lingkungan memberikan dimensi spiritual yang mendalam pada aktivisme lingkungan. Ia mengubah upaya menjaga bumi dari sekadar tanggung jawab sosial menjadi sebuah ibadah dan pembuktian iman. "Hijrah Lingkungan" adalah panggilan untuk berpindah, dari ketidaktahuan menuju kesadaran, dari kelalaian menuju tanggung jawab, dari perilaku merusak menuju tindakan merawat. Sebagaimana hijrah Nabi ke Madinah melahirkan sebuah tatanan masyarakat yang adil dan beradab, maka hijrah lingkungan yang kita lakukan hari ini diharapkan dapat melahirkan sebuah peradaban yang berkeadilan, tidak hanya bagi sesama manusia, tetapi juga bagi seluruh alam semesta, sebagai perwujudan sejati dari rahmatan lil 'alamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun