Mohon tunggu...
Marwan Jhainun
Marwan Jhainun Mohon Tunggu... Don't tell but show

Don't tell but show

Selanjutnya

Tutup

Diary

Surat untuk Mama

5 Mei 2022   10:43 Diperbarui: 5 Mei 2022   10:46 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualakum warahmatullahi wabarakaatuh.

Apa kabar ma? Sudah lama gk dengar kabarmu mama, apa kamu baik2 saja? Udah makan?
Ma... Idul fitri udah pergi meninggalkan kami ma, dan berharap melihat senyummu, tapi ternyata, sebelum dan sesudah idul fitri itu sama saja, ku tak melihat senyummu, bahkan bertemu dalam mimpipun tak bisa, apa mama sibuk disana? Apa mama punya pekerjaan yagn sangat mendesak hingga banyak surat yang ku kirim tak pernah ada balasan?
Ma... mama tau gk, aku dah 25 tahun loo, udah tua, teringat masa2 kecil dulu, saat aku digendong mama, hingga tertidur pulas di pundakmu yang sangat lembut. Teringat saat2 kamu marah karena kekanalanku yang keterlaluan, kamu sering jewer, tapi matamu tak pernah terlihat marah, selalu saja tatapan lembut itu terpancar dari bola matamu. Tapi udah bebrapa bulan ini, kenapa mama udah hilang kabar?
Dengar cerita orang, saat aku masih dalam kandunganmu kamu sering sakit-sakitan ya? Tapi mama ko' gkpernah cerita begitu? Apa mereka bohong ma? Tapi kaya'nya mereka itubenar deh ma, dulu katanya saat saya masih berusia enam bulan dalam kandungan , mama terkena sakit yang luar biasa beratnya, hingga untuk makanpun mama tak bisa, mam ko' gk pernah bicara soal itu saat masih di sini, mama selau cerita kalau dulu kami selau jadipenghibur buat mama, kalo mama sedih, melihat kami yang mungil mama langsung bahagia, mama gk pernah cerita bahwa kehadiran kami membuat mama sering sakit2.
Ma... sejak kapan sih mama belajar bohong? Bohong itu dosa lo ma, ternyata mama itu pembohong kelas kakap ya!!! Mama mau tau kenapa saya bilang mama itu pembohong?
Yang pertama, saat mama sakit keras mam tak pernah bilang sakitnya parah, mama gk pernah mengeluh di depan kami, tapi tanpa mama sadari sayalah yang sering mengintip mama dari balik pintu, saat itulah pembuktianku benar, bahwa mama itu pembohong,
yang kedua, saat kami masih kecil, mama gk pernah menolak ketika diminta gendong, dipangku, mama selalu bilang mama gk apa2 ko', tapi ternyata mama sedang dalam kecapean,
yang ketiga, berapa kali mama terjaga sampe larut malam, karena mata kami anakmu selalu terjaga, berapa kali tidurmu tak pernah nyenyak karena ulah tangis kami yang melengking di tengah malam, padahal saat itulah orang lain merasakan nyenyaknya tidur.
Masih banyak lagi kebohonganmu yang akan saya bongkar ma...
Tapi sayang, mama udah gk ada bersama kami, mama udah pergi, seandainya mama disini bersama kami, mama gk akan bisa mengelak dari pembuktian itu

SEKALI LAGI SAYA KATAKAN, MAMA ITU PEMBOHONG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
SEMOGA TUHAN MENGAMPUNI DOSA KEBOHONGANMU ITU MAMA.....
Akhir kata.... "I love you mama, we are all love you"      

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun