Mohon tunggu...
Marwa parasmana
Marwa parasmana Mohon Tunggu... Lainnya - Ayaa

Ayo belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Pemahaman Wawasan Nusantara Masyarakat Indonesia dan Faktor-faktor Penyebabnya

25 Januari 2021   18:19 Diperbarui: 25 Januari 2021   18:25 6687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wawasan nusantara diartikan sebagai cara pandang sebuah nation state mengenai diri dan lingkungan strategisnya yan berubah secara dinamik dengan mempertimbangkan aspek cultural, histories, geografis, ruang hidup, idealisme, falsafah negara, konstitusi, aspirasi, identitas, integritas kelangsungan hidup dan perkembangan hidup, kemampuan dan daya saingnya. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok Wawasan Nusantara sebagai geopolotik Indonesia yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannyayang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Wawasan Nusantara tersebut telah diintegrasikan kedalam lima aspek secara intern yaitu kesatuan wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan. Secara ektern nilai integrasi tersebut berdasarkan isi pembukaan UUD 1945 yakni ikut mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekan perdamaian abadi dan kedilan sosial.

Bagaimana kondisi pemahaman Warga Negara Indonesia terhadap Wawasan Nusantara? Jika dilihat dari kondisi Wawasan Nusantara saat ini Indonesia memiliki beberapa masalah yang tentunya akan mengancam integritas Negara. Beberapa permasalahan tersebut salah satunya adalah soal perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. 

Perebutan wilayah antara Indonesia dan Malaysia masih menyisakan sembilan sengketa yang belum menemukan titik temu antar kedua Negara atau Outstanding Boundary Problem(OBP). Namun pada tahun 2019 telah diselesaikan 2 diantaranya melalui memorandum of understanding (MoU). 

Selain itu kasus perbatasan antara Indonesia dan Malaysia kembali menghangat setelah Malaysia memberikan hak ekplorasi melalui perusahaan minyaknya, petronas, kepada perusahaan shell untuk melakukan eksplorasi di wilayah perairan laut Kalimantan Timur. Namun dalam penyelesaian kasus ini upaya pemerintah Indonesia dikalahkan oleh Negara Malaysia tentang kepemilikan Sipadan dan Ligitan dan akhirnya Indonesia kehilangan batas batas wilayahnya lagi sebagaimana yang telah dirumuskan dalam konvensi Djuanda. Selain itu ada beberapa permasalahan Wawasan Nusantara lainnya seperti Timor Leste yang memisahkan diri, Masuknya kapal asing ke wilayah perairan Indonesia, Dll. 

Dari beberapa kasus Wawasan Nusantara salah satunya yaitu disebabkan oleh pudarnya pemahaman terhadap Wawasan Nusantara oleh masyarakat Indonesia. Lalu apa faktor-faktor yang menyebabkan memudarnya pemahaman terhadap Wawasan Nusantara? Yang pertama yaitu adanya Egosentrisme yaitu sebuah pemahaman yang di bangun  dari semangat lokal tanpa memperhatikan kepentingan bangsa dan Negara. 

Yang kedua yaitu Etnonasionalisme yaitu merupakan sikap yang menonjolkan etnis tertentu sebagai superioritas dalam etnis yang ada di Indonesia sehingga dengan sikap ini, etnis yang berada di ibukota mengganggap semua status kekuasaan hanya dapat di kuasai orang-orang yang ada di ibukota Negara. 

Ketiga yaitu adanya pemahaman penerapan otonomi daerah yang bersikap etnosentrisme, dimana orang-orang yang dapat memiliki kekuasaan daerah hanya berasal dari putra daerah, sehingga etnis lain yang ada pada daerah itu tidak mendapat perlakuan yang sama dan tidak menikmati sepenuhnya hak sebagai warga Negara. Keempat yaitu kesenjangan program pembangunan pemerintahan pusat pada pemerintahan daerah. 

Tidak hanya faktor intern namun ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi pudarnya pemahaman Wawasan Nusantara diantaranya pengaruh Globalisasi, pada era globalisasi ini hubungan antar Negara tidak lagi menjadi hambatan dalam melakukan hubungan dengan Negara-negara lainnya, oleh karena itu banyak dampak negatif dari bidang budaya. Yang kedua yaitu pengaruh dari kontraksi politik Internasional, dimana Negara-negara superpower berusaha mencari pengaruh dari Negara-negara berkembang untuk melaksanakan ideologi dari Negara tersebut misalnya ideologi Komunisme dan Liberalisme.

Dari faktor-faktor tersebut akan sangat berpengaruh pada warga Negara Indonesia , lalu apa upaya yang dilakukan dalam rangka memperkokoh kadar Wawasan Nusantara? Pemahaman yang sangat penting bagi warga indonesia adalah bagaimana mereka memahami konsep Negara, bahwa Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan sebagaimana yang di wujudkan dalam deklarasi Djuanda pada tahun 1957. Untuk mengembangkan Wawasan Nusantara kepada masyarakat di Indonesia tentunya harus memiliki metode hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal dan dapat dilakukan juga lewat media informasi.

Partisipasi masyarakat ini sangat dibutuhkan dalam menjaga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cara melakukan aktivitas yang tidak mengancam integritas Negara Kesatuan Ri. Dengan ini masyarakat telah ikut berpartisipasi dalam mewujudkan integritas Negara.

Sumber: sengketa perbatasan wilayah.nasional.okezon.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun