Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Bisakah Semua Orang Menjadi Pelari Marathon?

24 Oktober 2017   19:46 Diperbarui: 24 Oktober 2017   19:52 3666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sayangnya, kasus seperti Luciano Pavortti tidak banyak terjadi. Pada umumnya, orang-orang kulit hitam cenderung tetap lebih kuat dalam pernafasan. Hal ini barangkali memang sudah diturunkan secara genetik. Kita bisa melihat dari nyanyian tradisional Afrika dan lagu-lagu negro spiritual yang umumnya akan lebih bagus jika dinyanyikan dengan tenaga yang kuat karena seperti itulah pembawaan aslinya.

Setelah kita meninjau dari segi otot, jatung dan paru-paru dan melihat "spesifikasi" seorang pelari maraton, marilah kita kaitkan kembali pada pertanyaan awal, "Apakah manusia tanpa cacat fisik dapat berlari maraton sama baiknya dengan kebanyakan orang yang bisa melakukanya?"

Pertama-tama perlu diketahui bahwa yang dimaksud manusia tanpa cacat fisik dalam hal ini adalah manusia yang memiliki dua tangan dan dua kaki yang normal terlepas dari bagaimana postur tubuh yang mereka miliki. Maka dalam hal ini orang yang memiliki tubuh tambun atau tinggi badan yang kurang akan disetarakan dengan orang-orang yang secara alami (secara genetik) memiliki postur yang lebih ideal dan cocok dengan "spesifikasi" pelari maraton. Ini tentu tidak dapat dianggap valid. Spesifikasi pelari maraton pasti diciptakan karena setiap ketentuanya memiliki pengaruh dan orang yang tidak memiliki spesifikasi tersebut pasti tidak dapat melakukanya dengan maksimal.

Dalam artikel yang dipublikasikan oleh dailymail.co.uk, sekelompok ilmuan melakukan penelitian tentang masalah ini. Setidaknya satu dari lima orang memiliki kombinasi gen yang membuat mereka lemah dalam urusan lari jarak jauh. Menurut Prof. Jamie Timmons dari Loughborough University, 20% orang yang menjadi relawan dalam penelitianya dibri porsi latihan maraton yang sama. Hasilnya, 20% orang tersebut tidak mengalami perkembangan bahkan ada yang bertambah buruk.

Jadi, kali ini penulis kurang setuju jika semua manusia tanpa cacat fisik dapat berlari maraton sama baiknya dengan kebanyakan orang yang bisa melakukanya. Hal ini terutama terkait masalah genetik. Otot, postur tubuh dan lain-lain banyak sekali yang depengaruhi genetik. 

Maka, selalu ingat bahwa olahraga itu penting, tetapi kenalilah diri Anda. Lakukan sewajarnya. Memaksakan diri secara fisik juga merupakan tindakan yang kurang bijaksana. Semoga tulisan ini dapat membuka pikiran kita. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pembaca dan semua orang yang telah menyediakan referensi. Penulis juga memohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan kata-kata dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun