Dalam sejarah Gereja Katolik, Tahun Yubileum pertama kali diperkenalkan oleh Paus Bonifasius VIII pada tahun 1300 sebagai waktu rahmat khusus, pengampunan dosa, dan rekonsiliasi dengan Tuhan dan sesama. Sejak saat itu, Gereja menetapkan perayaan Yubileum setiap 25 tahun sekali, yang ditandai dengan pembukaan Porta Sancta sebagai tanda awal masa rahmat istimewa. Pintu Suci ditutup kembali setelah Tahun Yubileum berakhir.
Mengapa Gereja menetapkan interval 25 tahun, sementara tradisi Kitab Suci 50 tahun? Alasannya adalah agar umat tidak terlalu lama menunggu Yubileum dalam hidup mereka. Ini juga menjadi simbol rahmat Allah yang terus mengalir karena Yubileum menekankan rekonsiliasi dan ketersediaan rahmat Tuhan. Gereja Katolik menjadi sarana belas kasih Allah melalui sakramen, khususnya sakramen tobat dan indulgensi.
Perkembangan Porta Sancta
Sebagaimana disinggung di atas, tujuan utama pembukaan Porta Sancta adalah mengundang umat untuk mengalami pembaruan rohani, menerima pengampunan dosa, dan memperdalam hubungan dengan Allah. Melalui peristiwa ini, Gereja ingin menegaskan pentingnya pertobatan, kerahiman Allah, dan panggilan setiap umat untuk hidup suci.
Itulah yang membuat Porta Sancta begitu bermakna bagi umat Katolik. Melintasi pintu ini dengan hati yang penuh iman dan tobat melambangkan perjalanan spiritual menuju keselamatan. Ini juga menjadi kesempatan bagi umat untuk merenungkan hidupnya, menata ulang relasi dengan Allah, sesama, dan diri sendiri, serta memperbarui komitmen untuk hidup dalam kasih dan kebenaran.
Dari tahun 1300 sampai 2015, hanya empat Pintu Suci dalam perayaan Tahun Yubileum, yaitu Basilika Santo Petrus, Basilika Santo Paulus di Luar Tembok, Basilika Santo Yohanes Lateran, Basilika Santa Maria Maggiore. Umat Katolik di seluruh dunia diajak datang berziarah rohani ke basilika utama itu dan ketika pintunya dilewati dapat memperoleh indulgensi penuh.
Perubahan besar dalam tradisi ini terjadi pada Tahun Yubileum Luar Biasa 2016, yang dicanangkan oleh Paus Fransiskus sebagai Tahun Yubileum Kerahiman. Paus memperbolehkan setiap keuskupan di seluruh dunia membuka Porta Sancta di katedral atau gereja tertentu yang ditunjuk dan ditetapkan oleh uskup Gereja Lokal.
Tujuan dari perluasan ini adalah agar lebih banyak umat di seluruh dunia mengambil bagian dalam rahmat khusus Tahun Yubileum, tanpa harus datang langsung ke Roma. Paus Fransiskus ingin menegaskan bahwa rahmat Allah tidak terbatas hanya pada tempat tertentu, tetapi terbuka bagi semua orang di mana pun mereka berada, tanpa menghilangkan makna peziarahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI