Mohon tunggu...
Muh Ma'rufin Sudibyo
Muh Ma'rufin Sudibyo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Langit dan Bumi sahabat kami. http://ekliptika.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Menyongsong Gerhana Bulan Total 4 April 2015

23 Maret 2015   08:45 Diperbarui: 31 Januari 2018   13:44 2109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prinsip dasarnya, Gerhana Bulan menyebabkan adanya perubahan pencahayaan Bulan dari yang semula cukup benderang (sebagai purnama) menjadi jauh lebih redup ketimbang Bulan sabit (pada puncak gerhana). 

Perubahan pencahayaan ini memerlukan pengaturan khusus. Jika anda menggunakan kamera jenis DSLR (digital single lens reflex),maka atur kamera ke kondisi manual dan fokus lensa juga ke posisi manual. 

Pilih panjang fokus tertentu saja. Juga pilih f-ratiopada satu nilai tertentu dan demikian pula ISO-nya. Lalu arahkan ke Bulan dan atur waktu penyinarannya (exposure time)mengikut fase gerhana seperti diperlihatkan tabel di bawah ini:

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Salah satu kelebihan kamera DSLR adalah dapat dihubungkan ke teleskop dengan penambahan adapterdan t-ringyang tepat sehingga menghasilkan teknik fotografi fokus prima. 

Namun bila disambungkan dengan teleskop, maka nilai f-ratiodan panjang fokusnya menjadi tetap seperti apa yang dimiliki oleh teleskop tersebut tanpa bisa diubah-ubah. Jika kamera DSLR ini disambungkan ke teleskop menghasilkan teknik fokus prima, maka nilai waktu penyinarannya (exposure time)bergantung pada ISO yang dipilih. 

Misalkan teleskop yang digunakan adalah teleskop pembias Celestron 70 mmdengan panjang fokus 900 mm, maka nilai ISO dan waktu penyinarannya mengikuti fase gerhana diperlihatkan tabel berikut :


Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Bagaimana jika anda tak memiliki kamera DSLR dan juga tak mempunyai teleskop? Jangan khawatir, Gerhana Bulan Total ini tetap dapat diabadikan meski dengan kamera digital sederhana atau bahkan kamera ponsel/ponsel pintar sekalipun. Kuncinya adalah mengeset kamera dengan nilai ISO yang besar (bila memungkinkan). 

Juga mengatur nilai EV (exposure value)ke yang terbesar (bila memungkinkan). Jika pilihan-pilihan tersebut tak tersedia, masih terbuka jalan untuk mengabadikannya dengan mengeset pencahayaan kamera lewat daylightatau sejenisnya saat fase penumbra dan fase umbra serta mengeset ke nightatau sejenisnya saat fase totalitas. 

Tak seperti Gerhana Bulan sebelumnya yang berbonus kesempatan mengamati planet Uranus, dalam Gerhana Bulan Total 4 April 2015 ini kita harus gigit jari. Tak ada satupun planet yang terlihat berdekatan dengan Bulan di saat gerhana. Kala Gerhana Bulan ini terjadi, bola langit hanya dihiasi planet Jupiter di dekat zenith dan planet Mars yang mengapung di atas kaki langit barat. 

Walau demikian ada yang relatif sama. Meski fase totalitasnya jauh lebih singkat, Gerhana Bulan Total 4 April 2015 berkemungkinan besar akan menampilkan wajah Bulan yang sama seperti gerhana-gerhana Bulan sebelumnya dalam puncaknya. Yakni tidak benar-benar gelap (menghilang), melainkan menjadi amat redup dengan laburan warna kemerah-merahan yang mirip darah.

 Meski menjadi letusan gunung berapi termutakhir dengan volume keluaran magma terbesar, namun jumlah partikulat dan aerosol sulfat yang dilepaskannya ke udara dianggap belum cukup mampu untuk membuat Bulan menjadi benar-benar gelap di puncak gerhana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun