Mohon tunggu...
Martunis Zulkifli
Martunis Zulkifli Mohon Tunggu... Penulis - Saya Adalah Pekerja Aktif di bidang sosail

Saya Adalah Pekerja Sosial Aktif di Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Bireuen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sosok Habib Syech Nyak Fakeh

30 Mei 2021   01:30 Diperbarui: 31 Mei 2021   11:02 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habib Syech Nyak Fakeh  adalah  keturunan  Sultanul  Aulia  Syech  Abdul  Qadir  Al Jailani yang ke-14. Beliau lahir di Aron Tunong di Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat  Provinsi  Aceh.  

Namun  pada  tahun  1880  beliau  bergabung  dengan  pasukan Teuku  Umar  Johan  Pahlawan  untuk  melawan  penjajah, sehingga  pada awal  tahun 1883 beliau tiba di Teunom atas permintaan sahabat dekat beliau yaitu Teukoe Imum Chik Teunom atau yang lebih dikenal dengan Teukoe Raja Muda Teunom.

Tahun 1883, Nissero kapal kargo yang menampung muatan sebesar 1800 ton gula berlayar dari Surabaya (Jawa Timur) menuju ke Marseille. Pelayaran itu dipimpin oleh Kapten Woodhouse dengan awak kapal terdiri dari 18 orang Inggris, 2 orang Belanda, 2 orang Jerman, 2 orang Norway, 2 orang Italia dan 1 orang Amerika. 

Dalam  perjalanan  tersebut  kapal  Nissero  singgah  di  Pelabuhan  Ulee  Lheu  (Banda Aceh, Aceh) untuk memuat batu bara. Selanjutnya kapal terus berlayar ke arah barat (Meulaboh). Belum jauh dari Banda Aceh, hal yang tidak di inginkan pun terjadi. 

Kapal Nissero terdampar dan kandas di pantai Panga (Wilayah Administrasi Teukoe Imum Chik  Teunom) Ulee  Balang  :  seorang  pemimpin wilayah  yang  diangkat  dan  tunduk kepada Sultan Aceh)Masyarakat sekitar pantai awalnya mengira kapal yang kandas itu adalah kapalnya Belanda.  Sehingga  masyarakat  sudah  siap  untuk  menyerbu  kapal  tersebut.  Karena memang kondisi saat itu, Belanda sedang menginvansi Aceh. Penyerbuan tidak jadi dilakukan setelah diketahui bahwa kapal yang terdampar itu bukanlah milik Belanda melainkan kapal Inggris. 

Di saat itulah, timbul pemikiran Teukoe Imum Chik Teunom danHabib Syech Nyak Fakeh beserta pasukannya, untuk menyandera kapal tersebut sebagai alat transaksi untuk membebaskan Teunom dari aksi blokade Belanda. 

Ketika kabar  tersebut tersebar  luas, Asisten  Residen  Belanda  di  Meulaboh,  Aceh Barat waktu itu dipimpin oleh Van Langen langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada Gubernur Belanda Laging Tobias di Kutaraja (Banda Aceh). 

Waktu itu Gubernur Belanda Laging Tobias di Kutaraja menyuruh Van Langen untuk menyesaikan masalah tersebut dengan memberikan tebusan kepada pihak TeukoeImum  Chik  Teunom dan Habib  Syech  Nyak Fakeh sebesar f  100.000  (seratus  ribu gulden) namun  tawaran tersebut  di  tolak  mentah-mentah,  sehingga  para  sandera tersebut diungsikan ke tempat yang sulit untuk melarikan diri.

Tak sampai disitu rupanya  kabar  tersebut  tersiar  ke penjuru  dunia,  sehingga  timbul kegaduhan dunia   internasional   kala   itu, Sir   Fredrick   Weld Gubernur   Inggris mengirimkan utusan untuk berdamai dengan pihak TeukoeImum Chik Teunomdan Habib Syech Nyak Fakeh, Gubernur Inggris menugaskan kapal perang yang dinamai “Pegasus”yang di dampingdua kapal Belanda kala itu dibawah komando Bickford menuju ke Banda Aceh untuk menjumpai Gubernur Belanda Laging Tobias dalam misi perdamain untuk membebaskan sandera. 

Dalam perundingan tersebut pihak Teukoe Imum Chik Teunom dan Habib Syech Nyak Fakeh malah  menaikkan  tebusan sebanyak $  300,000,-, dan  menambahkan  syarat yaitu pelabuhan  yang  selama ini di kuasai  Belanda  di bebaskan  dari blockade, agar terjaminnya pengakuan tersebut dengan ikutnya Ratu Victoria untuk membubuhkan tanda tangan. 

Setiba kapal  perang Pegasus di  teunom kapten  kapal NICERO mengajukan Dari untuk  menyampaikan isi  perundingan,  dengan perjanjian jika  Kapten kapal  tidak kembali semua armada boleh dibunuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun