Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kembali ke Kandang Hari ke-19: Mari Menemukan Kunci Kehidupan Kita!

25 Agustus 2021   19:01 Diperbarui: 25 Agustus 2021   19:02 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. es.123rf.com

Apa gunanya mencari ketenangan jiwa di segala penjuru dunia, kalau Dia sudah tidak bersemayam lagi di dalam hatiku? Mengandalkan-Nya adalah sebuah keutamaan dalam hidup.

Kebahagiaan, kegembiraan, kenyamanan hati, kejernihan budi, dan ketenangan hidup menjadi supremasi kehidupan yang senantiasa diharapkan setiap pribadi menjadi bagian dalam diri dan hidupnya. Banyak cara dilakukan untuk mendapatkannya dalam berbagai aktivitas kehidupan menyelusuri lika-liku kehidupan dalam setiap langkah kehidupan. Pasang surut kehidupan menjadi gambaran dalam peziarahan hidup manusia.

Kebahagiaan, kegembiraan, kenyamanan hati, kejernihan budi, dan ketenangan hidup senantiasa selalu diusahakan oleh manusia. Perjuangan, kegigihan, dan kesabaran menjadi irama kehidupan yang juga datang dan pergi dari pribadi manusia.

Seorang tetangga melihat Nasruddin berjongkok sambil mencari sesuatu. "Apa yang sedang Anda cari, Mullah?"

"Kunciku yang hilang," jawabnya. Lalu dua-duanya terus berjongkok mencari kunci yang hilang itu. Sebentar kemudian tetangga itu bertanya: "Di mana kuncimu yang hilang?"

"Di rumah," jawab Nasruddin.

"Astaga! Lantas mengapa Anda mencarinya di sini?"

"Karena di sini lebih terang."

Kunci kehidupan yang menenteramkan hati dan budi sesungguhnya ada di diri masing-masing setiap manusia dalam kerelaan dan ketulusan untuk kembali dan berserah pada Sang Ilahi karena Dia adalah sumber segala rahmat yang begitu agung itu. Hidup yang begitu sibuk dan pribadi yang sangat menyibukkan diri dalam dinamika kehidupan dunia bukanlah apa-apa tanpa penyerahan diri pada-Nya demi kebermaknaan semuanya itu. Hidup harus diperjuangkan, hidup pula harus dimaknai, dan pada akhirnya hidup harus dipersembahkan dalam penyelenggaraan ilahi.  

Illustrasi. www.preaching.com
Illustrasi. www.preaching.com
Yang mustahil menjadi mungkin dan nyata, itu karena kebaikan dan kemurahan-Nya. Yang tidak terjangkau pikiran dan hati manusia, menjadi begitu dekat dan melekat dalam pribadi manusia karena peran tangan-Nya yang begitu mengagumkan. Menjadi nyata bahwa kunci kehidupan ini ada di dalam kuasa-Nya dan kemauan manusia untuk kembali serta berserah pada-Nya.

Saatnya untuk kembali ke kandang, diri kita masing-masing, untuk melihat kembali ke dalam diri kita masing-masing dalam mengusahakan kunci kehidupan kita. Dari pagi hingga malam dan kembali pagi lagi dan seterusnya dalam perjalanan hidup manusia, sudahkah melibatkan dan meletakkan Sang Pencipta sebagai sumber kekuatan dan inspirasi kehidupan kita. Jika belum, saatnya menemukan kunci kehidupan kita, Sang Ilahi.

Illustrasi Kembali ke Kandang. www.ibelieve.com
Illustrasi Kembali ke Kandang. www.ibelieve.com
@ Kembali ke Kandang, adalah sebuah permenungan hidup di malam hari menjelang menuju pembaringan jiwa dan raga setelah seharian merangkai kisah kehidupan lewat segala dinamika yang ada. Terinspirasi dari buku "Burung Berkicau" karya Anthony de Mello SJ (1984, Yayasan Cipta Loka Caraka), renungan malam dalam bingkai "Kembali ke Kandang" ini mencoba memaknai hidup yang penuh makna ini sehingga hidup menjadi lebih hidup lewat kutipan kisah penuh makna dari Anthony de Mello.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun