Mohon tunggu...
Marthinus Selitubun
Marthinus Selitubun Mohon Tunggu... Penulis - Hanya seorang hamba

Seorang warga dari Keuskupan Agats Asmat, Papua. Mencoba menginspirasi orang-orang terdekat lewat doa dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengintip Megahnya Basilica di San Paolo Fuori le Mura, di Kota Roma

26 Agustus 2019   04:23 Diperbarui: 26 Agustus 2019   04:55 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Basilika San Paolo tampak depan (dok. pribadi)

Matahari siang hari ini terasa lebih panas dari hari biasanya. Akan tetapi panasnya siang ini tidak meruntuhkan semangat kami terus berziarah mengunjungi beberapa Basilika terkenal yang berada di kota Roma.

Jika sebelumnya kami mengunjungi Basilica San Giovanni Laterano, kali ini kami memutuskan untuk menuju ke salah satu gereja besar atau basilika terkenal, yang didedikasikan untuk Santo Paulus, seorang rasul besar yang hidup bersama dengan Yesus.

Nama lengkap gereja ini adalah Basilica di San Paolo Fuori le Mura. Nama Gereja ini berasal dari tata bahasa Italia, yang artinya Basilika Santo Paulus di luar tembok, keren kan? Yuk kita lihat sama-sama...

Siapakah Santo Paulus
Kisah tentang Paulus ini bersumber dari catatan sejarah, surat-suratnya yang asli, Injil Lukas, dan tentu saja dari tulisan di masa tuanya yang dikenal dengan nama surat Deutero Paulinis.

Paulus adalah seorang pemuda keturunan bangsa Yahudi, yang dilahirkan di Tarsus antara tahun 5-10 setelah Yesus lahir. Paulus memiliki nama Ibrani, Sya'ul, yang kemudian dikenal dengan nama Saulus.

Nama lainnya yang diambil dari nama bangsa Yunani atau Romawi, yakni Paulus. Paulus yang tumbuh besar dalam lingkungan helenis atau Yunani, adalah seorang terdidik dan ahli retorik. Sebelum pertobatan terjadi, Paulus dikenal sebagai seorang penganiaya orang Kristen.

Pertobatan Paulus dapat diperkirakan antara tahun 33-36 Masehi, dengan bukti kuat untuk tahun 34 dengan mengacu pada salah satu suratnya. Menurut Kisah Para Rasul, pertobatannya atau yang lebih dikenal dengan istilah metanoia terjadi saat dia dalam perjalan menuju Damaskus di mana ia mengalami "pertemuan" dengan Yesus, yang kemudian menyebabkan ia menjadi buta untuk sementara.

Kisah ini dapat ditemukan dalam Kisah Para Rasul 9: 1-31. Dapat dikatakan bahwa pertobatan ini sangat istimewa di mana kemauan untuk Paulus bertobat awalnya datang dari Tuhan Yesus sendiri setelah itu barulah muncul niatan bertobat dari Paulus sendiri.

Setelah bertobat perjalanan misi Paulus berpusat di kawasan Asia Kecil dan Yunani pada tahun 46, 50, dan yang ketiga di tahun 54. Problem yang dialami disana adalah tentang sunat dan menaati hukum Taurat. Revolusi Paulus yang terkenal adalah bahwa sunat bukanlah syarat mutlak untuk memperoleh keselamatan. Seseorang, atau tepatnya siapapun akan diselamatkan jika percaya kepada Kristus.

Kematian Paulus sendiri terjadi ketika ditahan beberapa kali oleh tentara Romawi, dan akhirnya dibunuh di Roma sekitar tahun 67 dalam masa pemerintahan Kaisar Nero. Sebelum kematiannya, dia menuliskan beberapa nasehatnya yang terkenal, diantaranya terdapat di dalam surat kepada jemaat di Kolose dan Efesus.

Foto. Wong Sandy
Foto. Wong Sandy

Foto. Wong Sandy
Foto. Wong Sandy


Mengintip sejarah Basilika San Paolo
Basilika San Paolo, adalah gereja yang didedikasikan bagi St. Paulus. Gereja ini sendiri berstruktur Bizantium yang mengesankan. Patung St. Paulus yang menghiasi bagian depan basilika menegaskan jati dirinya yang kuat dan perkasa. Gereja ini adalah basilika patriarkal terbesar di Roma setelah basilika Santo Petrus di Vatikan.

Dengan wajah gembira walaupun terlihat letih, semua peserta tampak antusias mengitari gereja untuk menuju ke pintu masuk yang sedang di renovasi. Setelah mengujungi pintu suci, Wong Sandy, tour leader kami yang ramah ini memimpin para peserta tour Christour kali ini untuk masuk dan berdoa di dalam Gereja.

Gereja ini sendiri dibangun pada abad-abad pertama Kekristenan di tempat St. Paul dimakamkan, yaitu sekitar tahun 313. Hal ini berhubungan erat dengan Kaisar Konstantinus yang mengeluarkan Dekrit Milan, dimana Kerajaan Romawi harus mengakhiri penganiayaan terhadap orang-orang Kristen dan memberi mereka kebebasan beribadah serta mendukung pembangunan tempat-tempat doa.

Tentu saja, tujuan situs kesyahidan Santo Paulus ini untuk ziarah. SEcara perlahan, gereja ini di perbaiki terus menerus. Gedung gereja yang dibangun pada masa Konstantin ini dianggap terlalu kecil jika dibandingkan dengan arus peziarah. Kemudian gereja yang lama dibongkar dan dibangunlah basilika yang lebih besar dengan mengubah orientasinya, dari timur ke barat.

Dengan menyaksikan cinta Gereja terhadap tempat ini, para Paus tidak berhenti untuk memulihkannya dan mempercantiknya dengan penambahan lukisan dinding, mosaik, lukisan, dan kapel selama berabad-abad.

Dapat dikatakan bahwa Gereja saat ini adalah hasil dari intervensi besar-besaran dari rekonstruksi dan pemulihan, yang terjadi pada paruh kedua tahun 1800-an, sebagai akibat dari kebakaran hebat pada bulan Juli 1823, yang menghancurkan banyak bagian basilika kuno ini. Gereja baru ditahbiskan pada tahun 1854 selama masa kepausan Pius IX.

Perayaan Ekaristi oleh seorang pastor. Foto Wong Sandy
Perayaan Ekaristi oleh seorang pastor. Foto Wong Sandy

Dari pengalaman mengujungi Basilica ini saya teringat perkatakan Yesus kepada Natanael ...Mari dan lihatlah. Yesus mengajak saya dan peserta lainnya untuk tidak berhenti pada apa yang kita lihat, misalnya keindahan gereja, dekorasi, patung-patung pualam yang indah, lukisan indah, sepuhan emas di panti imam di dalam gereja, tetapi lebih memprioritaskan relasi pribadi yang intim dengan Allah.

Kami semua pun sepakat semoga melalui perayaan Ekaristi, dimana kami boleh diijinkan Tuhan untuk datang dan melihat rumahNya, dimampukan juga untuk dianugerahkan kemampuan lebih melihat Tuhan yang hadir dalam perayaan Ekaristi, saat Tuhan hadir dalam rupa roti dan anggur. Selamat melanjutkan perziarahan ya ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun