Jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Jejak kelahiranmu tak ada yang rayakan, tak ada sambutan hangat, ucapan apresiasi, hanya diam yang menjadi kebiasaan.
Tegar kamu tetap melanjutkan hidup, mengabaikan hari keberadaanmu didunia, seolah-olah hari itu tak berarti apa-apa untukmu. Bagaimana perasaanmu tuan? Sedihkah? Terabaikah? Ataukah biasa saja? diammu membingungkan pula menjengkelkan.
Terus memberi tanpa berniat meminta kembali, melindungi dan mengawasi dalam diam, mengiayakan semua kemauan tanpa memikirkan sakit badan. 'Bapa tidak apa-apa' kalimat itulah yang terus kamu lontarkan ketika ku menanyakan keadaanmu, menyembunyikan sakit dan derita hanya untuk kebahagiaanku.
28 September, hari spesialmu tuan, hari yang kamu anggap tak berarti apa-apa, hari yang ditunggu-tunggu semua orang dengan antusias sedang kamu hanya melanjutkan rutinitasmu seperti biasa, bekerja, pulang, dan istirahat, melewati hari itu sama seperti kamu melewati hari-hari biasa lainnya seakan tak pernah tahu hari itu hari spesialmu.
Tak pernah menunggu ucapan, apalagi hadiah, mementingkan kebahagiaan keluargamu lebih dari kebahagiaanmu sendiri. Terbuat dari apa perasaanmu tuan? Kapaskah? Ataukah buluh angsa? Hingga begitu lembutnya.
Aku belum bisa memberikanmu yang terbaik sekarang tuan, tapi aku sedang berusaha untuk memberikanmu yang paling terbaik nanti. Selamat ulang tahun tuan, doa dariku akan selalu menyertaimu, semoga panjang umurmu, sehat sejahterah tubuhmu, agar kamu bisa merasakan pemberianku, balasan akan semua cinta dan kasih sayang yang kamu beri tanpa meminta imbalan. Â
Teruslah temani prosesku tuan, tanpa campur tangamu aku bukanlah siapa- siapa hingga sekarang, salam sayangku tuan, anak perempuan bungsumu yang keras kepala dan manja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI