Mohon tunggu...
Cerpen Pilihan

Demi "Handphone"

23 November 2018   23:55 Diperbarui: 24 November 2018   00:42 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menunjuk ke utara.

"Ok. Tunggu disini," kata pak Syarif. Tak lama sosok pak Syarif sudah menghilang ke dalam hutan.

Aku menemui bu Prita. Mau pinjam HP nya untuk menelpon hotel. Tapi HPnya bunyi duluan.

"Hallo, mbak. Mobilnya dapat. Sewanya 1 juta per mobil. Bagaimana?" Pihak hotel akhirnya menelpon.

Astaga. Berarti 2 juta untuk 2 mobil...

Tak apalah. Daripada terjebak disini.

"Ok. Kami tunggu, ya," kataku cepat. "Tolong lebih cepat. Disini semakin gelap."

Kutengok jam ku. 17.50 wita. Mobil akan sampai sini jam 20.00 wita. Moga-moga lancar deh. Gelap, ditengah hutan pula. Makanan tinggal nasi dua dus, sisa makan siang.

"KRUSEK! KRUSEK!"

Satu minibus terlonjak kaget mendengar suara kemeresek dari arah hutan. Pak Her buru-buru naik ke minibus dan mengunci pintu.

Alangkah lega nya melihat yang muncul adalah pak Syarif dan Fred. Fred berjalan terpincang-pincang. Rupanya Fred terperosok dalam lubang berang-berang. Karena ia sudah tua, ia tak kuat berteriak. Makanya tiup peluit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun