Mohon tunggu...
SIT Prof. Muhajirin
SIT Prof. Muhajirin Mohon Tunggu... Pesantren Modern Profesor Muhajirin

Informasi kegiatan seputar Pesantren Profesor Muhajirin tingkat SMP, di kelola oleh pembina jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Pelita di Dua Arah, Karya Ziddan

17 April 2025   09:52 Diperbarui: 17 April 2025   10:11 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Kgs. M Ziddan At haya

"Pelita di Dua Arah"

Di pagi yang sunyi, langkah kecilku tertatih,
Ada dua cahaya yang tak pernah letih.
Yang satu di rumah, penuh kasih tak bersyarat,
Yang satu di sekolah, menuntun langkah penuh hikmat.

Ayah dan ibu, guru pertama dalam hidup,
Mengajarku bicara, berjalan, dan bersikap lembut.
Doa mereka senyap, tapi kuat seperti batu,
Menjadi fondasi kokoh dalam setiap waktu.

Lalu guruku, mentari di ruang kelas,
Dengan sabar menanam ilmu tak terbatas.
Tak hanya huruf dan angka yang dia beri,
Tapi nilai hidup, jujur, dan hati yang peduli.

Orang tua adalah akar, menguat di dalam tanah,
Guru adalah daun, mekar menari dalam cerah.
Tanpa mereka, takkan tumbuh pohon impian,
Takkan ku tahu makna dari harapan dan tujuan.

Terima kasih, pelita dalam dua arah,
Yang menuntunku di jalan yang lurus dan ramah.
Kalianlah cahaya di kala dunia gelap,
Penuntun hidup hingga kutahu arah tetap.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun