Penulis: Kgs. M Ziddan At haya
"Pelita di Dua Arah"
Di pagi yang sunyi, langkah kecilku tertatih,
Ada dua cahaya yang tak pernah letih.
Yang satu di rumah, penuh kasih tak bersyarat,
Yang satu di sekolah, menuntun langkah penuh hikmat.
Ayah dan ibu, guru pertama dalam hidup,
Mengajarku bicara, berjalan, dan bersikap lembut.
Doa mereka senyap, tapi kuat seperti batu,
Menjadi fondasi kokoh dalam setiap waktu.
Lalu guruku, mentari di ruang kelas,
Dengan sabar menanam ilmu tak terbatas.
Tak hanya huruf dan angka yang dia beri,
Tapi nilai hidup, jujur, dan hati yang peduli.
Orang tua adalah akar, menguat di dalam tanah,
Guru adalah daun, mekar menari dalam cerah.
Tanpa mereka, takkan tumbuh pohon impian,
Takkan ku tahu makna dari harapan dan tujuan.
Terima kasih, pelita dalam dua arah,
Yang menuntunku di jalan yang lurus dan ramah.
Kalianlah cahaya di kala dunia gelap,
Penuntun hidup hingga kutahu arah tetap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI