Mohon tunggu...
Mar Sahid
Mar Sahid Mohon Tunggu... Guru - Profesiku pendidik dan penggiat literasi

Aku lahir di yogya 53 tahun lebih 5 bulan 7hari. Saat ini tinggal di pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjumpai Sang Kekasih

16 Juli 2020   19:31 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:35 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Umat manusia bernafas memerlukan oksigen dan membuang karbondioksida. Begitu sempunanya ilmu alam yang Alloh ciptakan untuk manusia. Sungguh ciptaan alam ini, memberi bukti pada kita agar  bersyukur dan semakin tunduk pada-Nya.

Dalam proses penciptaan respirasi antara tumbuhan dengan manusia terdapat siklus keseimbangan yang saling membutuhkan. Sungguh keseimbangan alam ini, sangat sempuna demi keberlangsungan kehidupan di muka bumi ini. Namun, kadang  seorang hamba kurang bersyukur dan kurang menyadari kebermanfaatan pohon bagi kehidupan.

 Renungkan! Jika tidak ada pohon maka siklus kehidupan akan terganggu. Oleh karena itu, tanamlah pohon dan rawatlah. Sejatinya, memanam pohon itu pahalanya sama dengan menanam kebaikan. 

Menamam pohon menjadi ladang amal jariyah yang pahalanya tidak akan pernah terputus-putus. Orang yang memanam pohon itu akan mendapat pahala karena keberkahan makhluk yang menikmatinya.

 Siapa yang merasakan manfaatnya, pastilah burung-burung akan bercengkrama menikmati rindangnya dahan-dahan. Burung dan kupu-kupu akan memanfaatkan bunga dan buah-buahnya sebagai makanan favoritnya. Manusia si penanam akan memanfaatkan hasil dari pohonnya. 

Masyarakat sekitar tanaman pohon itu akan merasakan keindahan dan merasakan udara segar di lingkungannya. Begitu banyaknya manfaat pepohonan bagi semua makhluk, baik itu manusia, hewan dan tumbuhan sekitarnya sehingga menanam pohon adalah amalan yang bisa di banggakan untuk menjumpai sang Kekasih.

 Wahai rimbawan muda, para alumni Kehutanan yang nyata. Aku perlu bukti aksimu nyata, bekal ilmu tiada guna jika kau belum mengaplikasikannya. Masihkah, kau menunggu kerjaan yang duduk-duduk saja di meja kerja. Sungguh langkah awalmu, kau tanam pohon di pekaranganmu akan dijanjikan pahala nyata yang sangat dicintai Sang Kekasih abadi. 

Apakah dirimu ragu dengan potensi ilmu yang kau miliki, ataukah kurang kuatnya kami membekali ketahanan fisikmu. Jangan, ragu wahai rimbawanku gunakan potensi keilmuan dalam menjalani kehidupan dengan mempraktikkan ilmu sivikulturmu. Ayo tanam, tanam, dan tanam banggakan dirimu untuk suatu aksi nyata di lingkungan rumahmu.

 Jangan ragu wahai generasi didikanku, lakukan langkah itu. Niatkan, memperbaiki lingkungan kampungmu. Gerakkan bersama teman-teman sebayamu untuk menjadi pionir-pioner wirausahawan muda di tempat tinggalmu. Ilmumu akan menjadi penyangga kehidupan di masyarakatmu. Apalagi, tanah ibu pertiwi mendukungmu. 

Tanah anugrah terindah dari Sang Kekasih mendukung pelaksanaan tugasmu tanam, tanam, dan tanam sebagai dedikasi rimbawan yang kau rindu. Reungkan, lagu Koes Plus era 1970 masih tersisa lahan kritis perlu sentuhanmu tanganmu. Wahai gerenasi rimbawan perlu tekat yang kuat untuk membangun kejayaan kehutanan bangkit kembali. " Petikan lirik lagu Kolam Susu", jadikan motivasi awalmu.

Kolam Susu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun