Mohon tunggu...
Mar Sahid
Mar Sahid Mohon Tunggu... Guru - Profesiku pendidik dan penggiat literasi

Aku lahir di yogya 53 tahun lebih 5 bulan 7hari. Saat ini tinggal di pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjumpai Sang Kekasih

16 Juli 2020   19:31 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:35 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjumpai Sang Kekasih

MaryatiArifudin

 Rasa rindu itu selalu ada dalam kehidupan. Rasa itu muncul tidak berkabar, tidak tahu batas waktu. Siapakah penggerak rasa itu? Siapa yang berhak mendapatkannya?

 Saya renungkan dalam jiwa, ku cari referensi untuk mengungkap rasa. Hampir empat hari ku tak membuat karya, hatiku rasa hampa karena aku terpedaya oleh aktivitas lain yang menggoda. Sungguh hatiku sebenarnya bergelora menumbuhkan rasa dan asa. 

Saat ini, baru terasa aroma tuk menggoreskan pena. Ku coba lukiskan cara menggapai rindu-Nya. Bagaimana menggapainya wahai saudaraku agar rindu selalu ada? Dan aku terasa berjumpa dengan-Nya.

Hampir putus asa ku menuliskannya. Ide tulisan berasal dari suamiku tercinta yang terekam dari memori yang ia baca lewat majalah hidayatullah saatku berada di Pulau Kalimantan. Mungkin terkesimanya hadits qudsi yang begitu menarik dan masuk ke hatinya, lahirlah tulisan bermakna bagiku khususnya. 

Tergelitik judul yang diusulkannya "Menjumpai Kekasih" membuatku mencari referensi hadits qutsi itu. Ku ketik di mbah google berkali-kali, tidak jumpa hadits itu. Kucari lagi dengan mengetik hadits qudsi riwayat Muslim akhirnya ku jumpa jua.

 Ku ingat tulisan kemarin tak selesai jua, membuat hati hampir putus asa. Aku lafadzkan istighfar agar dosa-dosaku dilebur-Nya. Menariknya tema "Menggapai Kekasih" pasti berujung cinta. Kisah nyata di dunia semua cinta berujung pada perpisahan. Namun, ada satu cinta yang tidak berujung. Semakin mendekatinya kita akan merasakan rindu untuk berjumpa dengannya.

Sebuah hadits Qudsi yang sangat populer di kalangan kaum sufi, Allah SWT berfirman, "Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejengkal, maka aku telah datang menghampirinya sehasta. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang menyambutnya dengan berlari. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berlari, maka aku datang menyongsongnya lebih cepat lagi."

Janjinya, Alloh SWT yang maha bijaksana tidak akan bosan menunggu kehadiran hambanya yang bermunajat pada-Nya. Kadang hambanyalah yang bosan menengadahkan kedua tangannya. "Sungguh orang sombonglah yang tidak mau berdoa", Sang Kholik menyebutnya. Renungkan! Mari bersama-sama menggapai ridha-Nya. Bagaimana menggapainya wahai saudaraku? Agar bisa merasakan kedekatan-Nya.

 Dalam sebuah hadits Qudsi riwayat Muslim, Allah SWT berfirman, "Hai anak Adam, Aku sakit, kau tidak menjenguk-Ku. Orang itu berkata: Wahai Tuhan, bagaimana aku menjenguk-Mu, sedangkan Engkau Tuhan alam semesta? Allah menjawab: Apakah kau tidak tahu hamba-Ku si Fulan sedang sakit tapi kau tidak mau menjenguknya. Andai saja kau menjenguknya, kau dapati Aku di sisinya.

Wahai anak Adam, Aku minta makan, tetapi kau tidak mau memberi-Ku makan. Dia berkata: Wahai Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu makan, sedang Engkau Tuhan alam semesta? Allah berfirman: apakah kau tidak tahu hamba-Ku, si Fulan, meminta makan kepadamu, tetapi kau tidak memberinya makan. Ingatlah, sekiranya kau memberinya makan, kau akan menemukan Aku di sana.

Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tetapi kau tak memberi-Ku minum. Dia berkata: Wahai Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu minum, padahal Engkau Tuhan Pemilik alam semesta? Allah berfirman: hamba-Ku, si Fulan, minta minum kepadamu tetapi kau tidak mau memberinya minum. Ketahuilah, sekiranya kau memberinya minum, pasti engkau akan menemui balasannya di sisi-Ku.

 Memaknai hadits ini memakai bahasa kalbu. Hadits qutsi ini, mengajarkan kepada hamba-Nya untuk mampu menggapai cinta-Nya. Bagaimana mendatangkan kasih sayang Alloh SWT untuk seluruh umatnya. Kasihi yang di bumi Sang Kholik menurunkan kasih sayangnya dari angkasa raya. 

Perbanyaklah membuat kebun amal kebaikan pasti akan menjumpai sang Kekasih nan abadi. Tebarkan kebaikan di mana saja, kapan saja, dan berupa aksi nyata bukan hanya wacana. Jumpai Sang Kekasih nan abadi mulai dari sekarang, dari yang kecil-kecil, dan di mulai dari sendiri. Wujudkan aksi nyata boleh melalui tulisan, boleh dengan kebijakan, dan bisa optimal anggota badan atau bahkan dengan kekuatan tangan kita.

 Sesuai perintahnya surat Al Qasas ayat 77, yang berarti, " Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu kebahagiaan akherat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan dunia, dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai terhadap orang-orang yang berbuat kerusakan". 

Ajaran mulia telah membuat benang merah yang sangat terang untuk seluruh umatnya agar bersegera membuat aksi nyata. Aksi nyata untuk segera berbuat terbaik terhadap sesamanya, sebagaimana Sang Ar Rahman telah berbuat baik pada hambanya. Ar Rahman adalah asma Dzat Allah yang memiliki mutlak nikmat panjang dari dunia dan akhirat. 

Siapakah pemilik nikmat yang abadi itu, yaitu siapa yang diterapkan ilmu dan akal mengandung Iman dan Islam maka ia akan menuai nikmat panjang. Jadi, siapapun orangnya apabila ilmu dan akal dipergunakan untuk menjalankan dan melaksanakan Iman dan Islam maka ia dapat dikatakan memperoleh nikmat besar dari dunia dan akhirat, walaupun orangnya itu jelek rupanya dan miskin.

 Nikmat nan agung itu tidak memandang warna kulit, tidak memandang keturunan, tidak memandang derajat. Apakah ada nikmat yang lebih besar apabila dibandingkan dengan Iman dan Islam. Jagalah, nikmat itu untuk menggapai Kekasih nan abadi dengan berbuat baik terhadap sesama serta tetapkan langkah membantu sesama.

 Langkah nyata kebijakan Kementrian LHK yang membidangi sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi SMK Kehutanan menerbitkan kebijakan mulia. Kebijakan bagi masyarakat sekitar hutan agar mampu mengeyam dunia pendidikan di ibu kota provinsi. 

Bentuk kepedulian bagi masyarakat yang selama ini kadang terpinggirkan. Saat ini terangkat dengan program khusus anak rimba bersandar bersama di bangku SMK Kehutanan Negeri seluruh Indonesia. Program mulia itu, mampu mengantarkan putra-putri terbaik anak rimba dan penyangga kawasan memasuki pendidikan kehutanan.

 Tidak harus selamanya anak rimba tersisihkan di negeri tercinta. Hari ini, terdengar senandung nada-nada merdu dari putra-putri penyangga kawasan hutan siap ditempa menjalani pendidikan jauh dari rimba. Harapan itu ada, tumbuhnya kader-kader rimbawaan yang tangguh dan berjiwa korsa. 

Tidak sia-sia, kami mendidik mereka untuk memujudkan cita-cita mulia. Tempaan pendidikan SMK Kehutanan akan mengantarkan anak-anak rimba membangun kehutanan makin jaya. Ku selipkan pesan khusus rimbawanku . Berbuatlah yang terbaik untuk mengaplikasikan ilmu kehutanan dan lingkungan ke tanah kelahirannya. Agar kami mampu mencium harumnya perjuanganmu saat raga dan hatimu di tempa di Kampus Kehutanan nanti. Kami hantarkan, dirimu dengan senyuman di hati dari para pembina SMK.

 SMK Kehutanan lingkup Kementerian LHK meliputi lima wilayah pelayanan tersebar di seluruh Indonesia. SMK Kehutanan berada di pulau terbesar negeri tercinta. Dalam penerimaan peserta didik baru Tahun Ajaran 2020/2021 tersedia kuota dan jalur khusus buat anak negeri penyangga kehutanan sebagai paru-paru dunia. 

Kebijakan baru ini, kami tanggapi dengan gegap gempita. Harapan baru menumbuhkan generasi muda yang setia menjadi rimbawan muda. Rimbawan muda diharapkan mampu menjadi ujung tombak pembangunan kehutanan yang lestari dan berkeadilan di daerah asalnya. Sungguh, kebijakan mulia yang dirindukan anak-anak rimba dan daerah kawasan penyangga.

 Ada program baru lagi dari Polda Riau, mampu mengembangkan teknologi yang dampaknya sangat bermanfaat bagi masyarakat Riau. Teknologi tepat guna dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Pencegahan karhutla berupa aplikasi guna memberikan informasi akurat hot spot dan fire spot. Aplikasi itu memadukan sistem, sumber daya manusia, dan teknologi menggunakan empat satelit Terra, Aqua, Lapan, dan Noaa. Pasti, masyarakat agak sedikit lega dan merasa senang dengan temuan tekonologi baru ini.

Hampir dua puluh tahun musibah jerebu melanda bumi Lancang Kuning. Bahkan, negera tetangga juga merasakan dampak buruk karhutla. Sehingga Karhutla bukan musibah Riau saja.  Namun musibah itu, telah menjadi isu bencana nasional yang wajib dicegah secara bersama. Dengan hadirnya aplikasi Dashboard Lancang Kuning di harapkan dapat mendeteksi dini karhutla di bumi melayu. 

Hal inilah, langkah menggapai Kekasih melalui temuan teknologi tepat guna dengan mengoptimalkan potensi pimikirannya guna membantu terhadap sesama. Indahnya, ajaran mulia mengajarkan kebaikan untuk semua insan di dunia. Tinggal memilih dengan potensi apa kita bisa bermanfaat bagi sesama manusia.

 Jumpai Kekasih abadimu, sesuai kemauan dan kemampuan dirimu. Kasihilah yang di bumi niscaya yang di langit akan mengasihimu. Banyak jalan menemui kekasih Alloh SWT lewat melodi alunanmu. Membiasakan lisan dengan menyebut kalimat thayibah mampu memberatkan timbangan amalmu. 

Sungguh mudah membuat kebaikan dalam diri dan jaga amalan itu agar tidak berkurang lagi atau bahkan hilang lenyap tidak berbekas. Bantulah saudara kita sesuai dengan kondisi yang dibutuhankan, agar asas kemanfaatan itu terasakan bagi saudara yang memerlukan. Bagaimana amalan itu tidak hilang sirna di telan bumi?

 Syarat amalan tidak sirna hilang begitu saja ada dua kunci utama yaitu ikhlas dan itiba' padanya. Sayang seribu sayang  telah berbuat yang terbaik, namun ada sesuatu yang tersirat dalam hati, maka sirnalah amalan itu. Jadi ihlas saat beramal itu harus total. Ihlas dari ucapan, hati, dan perbuatan hanya mengharap ridha Alloh semata.

Mereka tidak mengharap pujian dari manusia. Sikap ihlas, tidak muncul dengan sendirinya namun wajib dipaksa untuk menahan bicara pada hal yang sia-sia. Keihlasan dalam seluruh aktivitas untuk menggapai ridha-Nya akan mendekatkan kesempurnaan menggapai Kekasih-Nya.

 Kunci kedua, agar keselamatan menjumpai Kekasih terjaga yaitu beritiba' pada Sang Kekasih Alloh SWT. Saat menjalani kehidupan ini ukuran benar dan salah harus dikembalikan pada Baginda Rasululloh SAW sang kekasih Alloh SWT suri tauladan seluruh manuasia. 

Sesuai surat Al Imron ayat 31 berbunyi, " Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Renungkan! Agar amalan tidak sirna maka, mari  menjalani kehidupan ini sesuai yang dicontohkan kekasih Alloh SWT. Dengan mengamalkan sunnah-Nya, kita mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dalam diri untuk berbuat terbaik yang kemanfaatannya mampu dipetik oleh masyarakat sekitarnya. Hal ini, ajaran yang lurus mengajarkan kebaikan yang dampaknya terasakan terhadap sesama.

 Temui Alloh SWT dengan berbuat baik dengan seluruh makhluk. Jangan bangga dengan ibadah ubudiyah, yaitu menjalankan ibadah fisik berupa banyaknya sholat, puasa, dan haji. Kebermanfaatan ibadah ubudiyah itu, kebaikannya hanya kembali pada diri sendiri. Sesungguhnya, ibadah yang paling dicintai oleh Alloh dan Rosulnya itu kebermanfaatnya mampu dirasakan oleh semua makhluk hidup. 

Kadang seseorang menyepelekan zakat, infak dan sadaqoh. Sungguh amalan zakat dan teman-temannya itu, suatu amalan yang paling dicintai oleh Sang Kekasih karena  manfaatnya mampu dirasakan oleh orang lain.

 Sadaqoh paling mudah ada menebarkan senyum pada saudara kita. Atau bisa sedekah dengan kegiatan nyata yang menyenangkan si penerima sedekah. Sedekah bumi dapat di lakukan agar menjaga bumi agar tidak menebang pohon sembarangan. 

Kadang jua, kita mengganggap sepele gerakan menanam pohon untuk menghijaukan lingkungan kita. Sesungguhnya, kemanfaatan pohon disekitar lingkungan rumah kita sangat terasakan oleh masyarakat di sekelilingnya.

Manfaat yang nyata, keberadaan pohon sebagai penyedia oksigen yang sangat di butuhkan oleh manusia. Pada proses fotosintesis yang dilakukan siang hari tumbuhan menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen yang sangat bermanfaat untuk umat manusia. Jadi, ingat pelajaran saat sekolah dasar dahulu, bahwa para guru mendasari ilmu pengetahuan tentang respirasi dan proses fotosintesis pada tanaman.

Beliau, selalu menumbuhkan dan menunjukkan rasa syukur tidak berhingga akan rahmat Sang Pencipta yang maha sempurna tentang ketergantungan manusia terhadap alam semesta. Semoga, dewan guru kita mendapat amal jarizah yang tak berhingga.

Pada proses respirasi, saat malam hari tanaman akan menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida ke udara. Siang hari saat terjadi proses fotosintesis, dimana zat asam arang atau karbondioksida diudara akan diserap kembali melalui jaringan stomata pada daun. Proses fotosintesis ini memerlukan air tanah yang diserap oleh akar melalui batang disampaikan ke Daun. Zat hijau daun atau klorofil akan menangkap sinar matahari. 

Dengan sinar matahari  yang diserap oleh daun akan mengubah air menjadi hidrogin dan oksigen. Gas hidrogin di dalam daun akan bergabung dengan karbondioksida akan membentuk sari makanan pada tumbuhan. Sedangkan, gas oksigen hasil dari fotosintesis akan dilepas oleh tumbuhan melalui stomata daun. Hasil proses fotosintesis berupa oksigen bermanfaat untuk sistem respirasi umat manusia. 

Umat manusia bernafas memerlukan oksigen dan membuang karbondioksida. Begitu sempunanya ilmu alam yang Alloh ciptakan untuk manusia. Sungguh ciptaan alam ini, memberi bukti pada kita agar  bersyukur dan semakin tunduk pada-Nya.

Dalam proses penciptaan respirasi antara tumbuhan dengan manusia terdapat siklus keseimbangan yang saling membutuhkan. Sungguh keseimbangan alam ini, sangat sempuna demi keberlangsungan kehidupan di muka bumi ini. Namun, kadang  seorang hamba kurang bersyukur dan kurang menyadari kebermanfaatan pohon bagi kehidupan.

 Renungkan! Jika tidak ada pohon maka siklus kehidupan akan terganggu. Oleh karena itu, tanamlah pohon dan rawatlah. Sejatinya, memanam pohon itu pahalanya sama dengan menanam kebaikan. 

Menamam pohon menjadi ladang amal jariyah yang pahalanya tidak akan pernah terputus-putus. Orang yang memanam pohon itu akan mendapat pahala karena keberkahan makhluk yang menikmatinya.

 Siapa yang merasakan manfaatnya, pastilah burung-burung akan bercengkrama menikmati rindangnya dahan-dahan. Burung dan kupu-kupu akan memanfaatkan bunga dan buah-buahnya sebagai makanan favoritnya. Manusia si penanam akan memanfaatkan hasil dari pohonnya. 

Masyarakat sekitar tanaman pohon itu akan merasakan keindahan dan merasakan udara segar di lingkungannya. Begitu banyaknya manfaat pepohonan bagi semua makhluk, baik itu manusia, hewan dan tumbuhan sekitarnya sehingga menanam pohon adalah amalan yang bisa di banggakan untuk menjumpai sang Kekasih.

 Wahai rimbawan muda, para alumni Kehutanan yang nyata. Aku perlu bukti aksimu nyata, bekal ilmu tiada guna jika kau belum mengaplikasikannya. Masihkah, kau menunggu kerjaan yang duduk-duduk saja di meja kerja. Sungguh langkah awalmu, kau tanam pohon di pekaranganmu akan dijanjikan pahala nyata yang sangat dicintai Sang Kekasih abadi. 

Apakah dirimu ragu dengan potensi ilmu yang kau miliki, ataukah kurang kuatnya kami membekali ketahanan fisikmu. Jangan, ragu wahai rimbawanku gunakan potensi keilmuan dalam menjalani kehidupan dengan mempraktikkan ilmu sivikulturmu. Ayo tanam, tanam, dan tanam banggakan dirimu untuk suatu aksi nyata di lingkungan rumahmu.

 Jangan ragu wahai generasi didikanku, lakukan langkah itu. Niatkan, memperbaiki lingkungan kampungmu. Gerakkan bersama teman-teman sebayamu untuk menjadi pionir-pioner wirausahawan muda di tempat tinggalmu. Ilmumu akan menjadi penyangga kehidupan di masyarakatmu. Apalagi, tanah ibu pertiwi mendukungmu. 

Tanah anugrah terindah dari Sang Kekasih mendukung pelaksanaan tugasmu tanam, tanam, dan tanam sebagai dedikasi rimbawan yang kau rindu. Reungkan, lagu Koes Plus era 1970 masih tersisa lahan kritis perlu sentuhanmu tanganmu. Wahai gerenasi rimbawan perlu tekat yang kuat untuk membangun kejayaan kehutanan bangkit kembali. " Petikan lirik lagu Kolam Susu", jadikan motivasi awalmu.

Kolam Susu

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkah kayu dan batu jadi tanaman

 Terapkan ilmu agroforestimu, kau mampu menjadi penyangga kehidupan di sekitarmu. Wahai generasi mudaku, tetapkan lokasi untuk mewujudkan impianmu membangun desa atau kampungmu. Desa kreatif impian rimbawan mandiri ku sebut untuk desamu. Tanam pohon induk kehutanan yang cocok sesuai dengan kondisi tanahmu.

Berdasarkan peraturan kementerian kehutanan yang terkait dengan pemilihan jenis tanaman pada program penanaman pohon, berikut ini adalah: Contoh tanaman kehutanan: Untuk bibit pohon kayu pertukangan antara lain: Angsana, Ekaliptus, Acacia Mangium, Gmelina, Sonokeling, Suren, Waru Gunung, dll. Ataupun tanaman kayu keras komersil seperti Jati, Sengon, dan Mahoni.

Contoh tanaman MPTS:  Untuk bibit pohon multi purpose tree species antara lain: Alpukat, Aren, Bambu, Cempedak, Cengkeh, Jambu Mete, Jengkol, Kenanga, Kayu Manis, Kelengkeng, Mangga, Nangka, Pete, Rambutan, Sukun, Mimba, Asam, Gayam, Pala, dll. Dimana selain untuk tujuan konservasi manfaatnya juga dapat diambil oleh masyarakat. Tentukan, jenis pohonmu sesuai tanaman lokal yang sesuai dengan keinginanmu.

 Terapkan ilmu edutourism! Kau akan mampu memberi warna-warni tatanan kehidupanmu. Warnai kampungmu, membangun desamu bersama generasi mudamu. Gerakkan seluruh anggota tubuhmu, kaki, tangan, dan pemikiranmu bersama pemuda-pemuda masjidmu dan ibu-ibu rumah tangga menumbuhkan ekonomi keluarga. 

Gerakkan ekomoni masyarakat dengan memunculkan inovasi penghijauan di setiap trotoar jalanmu. Penuhi halaman kosong dengan pepohon buah-buahan lokal di kampungmu. 

Jadikan, tempat rekreasi wisata buah di wilayahmu, munculkan kreasi prodak makanan dari buah hasil tanaman pohon buah lokalmu. Kembangkan kreatifmu, kemanfaatan ilmumu, demi membesarkan kampung halamanmu. Kesungguhan kerjamu akan menjadikan amalan yang dirindu oleh Sang Kekasih Abadi yang tidak pernah meninggalkanmu.

 Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah Saw bersabda: "Tidaklah seorang Muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian hasil tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan (tanaman tersebut) menjadi sedekah baginya." (HR Imam Bukhari). Hadits ini, menunjukan pentingnya menanam memberi manfaat kehidupan dunia dan menjadi amalan nyata di akherat. Dikarenakan tanaman itu menjadikan sumber kehidupan dan kebermanfaatnya dikonsumsi oleh manusia, burung, dan hewan lainya menjadi sedekah bagi penanamnya.

 Wahai rimbawanku, masihkah kau ragu? Untuk menjumpai Sang Kekasih hatimu yang tidak pernah bosan melihat perjuanganmu. Sang Kekasih hati yang selalu merindukan lantunan doa-doamu. Sang Kekasih yang mampu membahagiakan kehidupanmu. Sang Kekasih yang mau mendampingi sepanjang hidupmu. Lakukan sesuatu wahai generasi rimbawanku untuk menyelamatkan bumi.

 

Referensi :

https://id.m.wikipedia.org/

https://www.ngopibareng.id/

Riau Pos, Jum'at 26 Juni 2020 halaman 4.

https://muslimah.or.id/

http://likespedia.blogspot.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun