Mohon tunggu...
Mar Sahid
Mar Sahid Mohon Tunggu... Guru - Profesiku pendidik dan penggiat literasi

Aku lahir di yogya 53 tahun lebih 5 bulan 7hari. Saat ini tinggal di pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjumpai Sang Kekasih

16 Juli 2020   19:31 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:35 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak sia-sia, kami mendidik mereka untuk memujudkan cita-cita mulia. Tempaan pendidikan SMK Kehutanan akan mengantarkan anak-anak rimba membangun kehutanan makin jaya. Ku selipkan pesan khusus rimbawanku . Berbuatlah yang terbaik untuk mengaplikasikan ilmu kehutanan dan lingkungan ke tanah kelahirannya. Agar kami mampu mencium harumnya perjuanganmu saat raga dan hatimu di tempa di Kampus Kehutanan nanti. Kami hantarkan, dirimu dengan senyuman di hati dari para pembina SMK.

 SMK Kehutanan lingkup Kementerian LHK meliputi lima wilayah pelayanan tersebar di seluruh Indonesia. SMK Kehutanan berada di pulau terbesar negeri tercinta. Dalam penerimaan peserta didik baru Tahun Ajaran 2020/2021 tersedia kuota dan jalur khusus buat anak negeri penyangga kehutanan sebagai paru-paru dunia. 

Kebijakan baru ini, kami tanggapi dengan gegap gempita. Harapan baru menumbuhkan generasi muda yang setia menjadi rimbawan muda. Rimbawan muda diharapkan mampu menjadi ujung tombak pembangunan kehutanan yang lestari dan berkeadilan di daerah asalnya. Sungguh, kebijakan mulia yang dirindukan anak-anak rimba dan daerah kawasan penyangga.

 Ada program baru lagi dari Polda Riau, mampu mengembangkan teknologi yang dampaknya sangat bermanfaat bagi masyarakat Riau. Teknologi tepat guna dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Pencegahan karhutla berupa aplikasi guna memberikan informasi akurat hot spot dan fire spot. Aplikasi itu memadukan sistem, sumber daya manusia, dan teknologi menggunakan empat satelit Terra, Aqua, Lapan, dan Noaa. Pasti, masyarakat agak sedikit lega dan merasa senang dengan temuan tekonologi baru ini.

Hampir dua puluh tahun musibah jerebu melanda bumi Lancang Kuning. Bahkan, negera tetangga juga merasakan dampak buruk karhutla. Sehingga Karhutla bukan musibah Riau saja.  Namun musibah itu, telah menjadi isu bencana nasional yang wajib dicegah secara bersama. Dengan hadirnya aplikasi Dashboard Lancang Kuning di harapkan dapat mendeteksi dini karhutla di bumi melayu. 

Hal inilah, langkah menggapai Kekasih melalui temuan teknologi tepat guna dengan mengoptimalkan potensi pimikirannya guna membantu terhadap sesama. Indahnya, ajaran mulia mengajarkan kebaikan untuk semua insan di dunia. Tinggal memilih dengan potensi apa kita bisa bermanfaat bagi sesama manusia.

 Jumpai Kekasih abadimu, sesuai kemauan dan kemampuan dirimu. Kasihilah yang di bumi niscaya yang di langit akan mengasihimu. Banyak jalan menemui kekasih Alloh SWT lewat melodi alunanmu. Membiasakan lisan dengan menyebut kalimat thayibah mampu memberatkan timbangan amalmu. 

Sungguh mudah membuat kebaikan dalam diri dan jaga amalan itu agar tidak berkurang lagi atau bahkan hilang lenyap tidak berbekas. Bantulah saudara kita sesuai dengan kondisi yang dibutuhankan, agar asas kemanfaatan itu terasakan bagi saudara yang memerlukan. Bagaimana amalan itu tidak hilang sirna di telan bumi?

 Syarat amalan tidak sirna hilang begitu saja ada dua kunci utama yaitu ikhlas dan itiba' padanya. Sayang seribu sayang  telah berbuat yang terbaik, namun ada sesuatu yang tersirat dalam hati, maka sirnalah amalan itu. Jadi ihlas saat beramal itu harus total. Ihlas dari ucapan, hati, dan perbuatan hanya mengharap ridha Alloh semata.

Mereka tidak mengharap pujian dari manusia. Sikap ihlas, tidak muncul dengan sendirinya namun wajib dipaksa untuk menahan bicara pada hal yang sia-sia. Keihlasan dalam seluruh aktivitas untuk menggapai ridha-Nya akan mendekatkan kesempurnaan menggapai Kekasih-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun