Mohon tunggu...
Petunmarkus
Petunmarkus Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Menulis, membaca, olahraga (Bulutangkis, tenis meja), jalan-jalan, dan pemberi rekoleksi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Potensi Diri Mengukir Prestasi

1 Mei 2024   21:06 Diperbarui: 1 Mei 2024   21:13 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: KBMN GEL. 31

Pertanyaan keempat dari Ibu Fannie dari Tangerang. Pertanyaannya:"Bagaimana meyakinkanorang tua siswa bahwa anaknya mempunyai bakat menulis yang terpendam namun orang tua tidak mendukung dan cenderung membuat down. Apa solusinya?

Jawabannya: Untuk menyakinkan orang tuanya, anak diikutsertakan dalam lomba menulis. Dengan melihat hasil karya anak dan piagam prestasi, maka orang tua akan mendukung bakat anak. 

Pertanyaan kelima dari Ibu Ulfa asal kita Bima. Pertanyaan:"Bgaimana cara membuat gaya tulisan yang memiliki kekhasan tersendiri, sehingga tulisan kita menarik untuk dibaca?" 

Jawaban: Untuk membuat gaya tulisan yang menarik dapat dimulai dengan Blog Walking (BW) atau berkunjung ke blog teman dan memberi komentar. Ada banyak gaya tulisan yang menari untuk bisa kita amati, tiru, dan modifikasi. 

Pertanyaan keenam dari Pak Harsen asal Brebes Jawa Tengah. Pertanyaan: "Bagaimana cara menjaga konsistensi menulis dan terus berkarya?"

Jawabannya: mengikuti program menulis bersama atau menulis buku antologi.


Pertanyaan ketujuh dari Ibu Cicih Suasih asal kantor Kemenag Kabupaten Tangerang. Pertanyaan:'Bagaimana cara mendesain cover buku sesuai degnan tulisan yang kita buat? Apakah flur imajinasi yang kita buat atau mencari dari google? Apakah diperboleh bukan plagiat?

Jawaban: Untuk mendesign cover diserahkan kepada penerbit. Kalau ambil dari google bisa kena hak cipta atau copy right. Minta cover sesuai dengan harapan. 

Penutup

Akhir dari pertemuan pada malam hari ini Ibu Aam memberikan sebuah pernyataan yang sangat memotivasi peserta. "Dari sebuah kegagalan, saya belajar untuk menjadi lebih sabar. Jadikan sebuah kegagalan sebagai motivasi terbesar untuk bangkit dan bisa berprestasi. Gali potensimu, maka akan pula lahir prestasimu. Rajin menulis hingga berbuah manis. Biarlah tulisanmu akan menemui takdirnya."

Dari apa yang telah dipaparkan oleh Ibu Aam bahwa menulis merupakan sebuah passion yang perlu ditekuni dengan konsisten. Jika kita membiasakan diri untuk menulis maka karya kita akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun