DTPEDULI.ORGÂ | KUNINGANÂ -- Sabtu (19/7/2025) menjadi hari istimewa bagi tiga puluh anak yatim yang mendapat kesempatan langka untuk menikmati hiburan berkualitas sekaligus pembelajaran bermakna. Melalui kegiatan bertajuk "Muharram Peduli Yatim", mereka diajak menonton film Hayya 3 Gaza di CGV Grage City Mall, Cirebon.
Acara ini merupakan inisiatif dari DT Peduli Kuningan yang berkolaborasi dengan berbagai komunitas, lembaga, dan relawan dalam rangka menyambut bulan Muharram. Dengan tema "Hadirkan Senyuman untuk Meraih Pertolongan Allah", kegiatan ini menjadi ruang bagi anak-anak yatim untuk merasa dilibatkan, diperhatikan, dan dihargai.
Hari itu dimulai sejak pagi, ketika satu per satu anak datang ke kantor DT Peduli Kuningan. Wajah-wajah ceria menyambut tim relawan yang telah menanti.
"Aku senang sekali, soalnya belum pernah ke bioskop," ujar Maura (11), salah seorang peserta, sambil menggenggam erat tangan sahabatnya.
Perjalanan menuju Cirebon terasa singkat berkat canda tawa yang mewarnai setiap sudut minibus. Bagi sebagian besar anak, ini adalah pengalaman pertama mereka bepergian sejauh itu hanya untuk hiburan.
Setibanya di lokasi, antusiasme mereka memuncak. Langkah-langkah kecil berlari memasuki lobi bioskop, tangan-tangan mungil menerima popcorn dan minuman dengan mata berbinar.
Film yang ditonton, Hayya 3 Gaza, tak hanya menghadirkan hiburan, tapi juga membuka mata mereka akan perjuangan anak-anak di Palestina. Usai pemutaran film, para peserta diberi ruang untuk menyampaikan pendapat.
"Sedih waktu lihat anak-anak di Gaza. Tapi mereka kuat. Aku juga mau jadi kuat seperti mereka," ucap Oi (10), seorang peserta, dengan suara pelan namun mantap.
Koordinator kegiatan dari DT Peduli, Wahyu, menyampaikan bahwa momen seperti ini penting agar anak-anak tidak merasa sendiri.
"Mereka adalah generasi yang harus kita jaga semangatnya. Kami ingin mereka tahu bahwa banyak orang yang peduli dan siap menemani langkah mereka," ujar Wahyu.
Para relawan yang mendampingi pun tak kalah bersyukur. Bagi mereka, kebahagiaan anak-anak adalah hadiah terbaik.
"Melihat mereka tertawa itu luar biasa. Kita mungkin hanya berbagi satu hari, tapi bisa jadi hari itu akan mereka ingat selamanya," ujar Vera, salah seorang relawan.
Vera, yang juga penggerak literasi, memberikan penjelasan terkait beberapa adegan yang mengandung kekerasan dalam film tersebut agar tidak ditiru dalam keseharian.
Kegiatan ini bukan hanya perayaan bulan Muharram, melainkan juga bentuk kepedulian nyata terhadap anak-anak yang kehilangan sosok orang tua. Harapan besar tersemat agar kegiatan serupa terus berlanjut, menjadi jembatan antara cinta, perhatian, dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yatim.
Dengan penuh harap, anak-anak kembali ke Kuningan di sore hari, membawa oleh-oleh kenangan, semangat baru, dan senyuman yang merekah.
Bagi mereka, ini bukan sekadar nonton film, ini adalah hari ketika dunia memberi ruang bagi mereka untuk merasa berharga.Â
(DT Peduli Kuningan/Agus ID)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI