Maka, lahirlah secara resmi Baitul Qur'an Australia, bukan hanya sebagai nama, tapi sebagai simbol perjuangan menjaga warisan ilahi di tanah rantau.
"Melihat perkembangan yang pesat dan kebutuhan yang semakin jelas, Ustadz Yani mengajukan permintaan penggunaan nama ke Baitul Quran Bandung," jelas Husna, Pengurus Program, dalam sebuah wawancara online, pada Kamis (17/4/2025).
Bukan Hanya Tempat MengajiÂ
Kini, pada April 2025, Baitul Quran Australia menampung sekitar 60 hingga 70 santri dari beragam latar belakang negara: Indonesia, Malaysia, Singapura, Pakistan, India, Bangladesh, bahkan keturunan Mesir dan Palestina. Namun, menurut Bu Husna, tantangan utama bukan berasal dari keberagaman budaya, melainkan dari budaya Australia itu sendiri.
"Anak-anak di sini diajarkan sejak kecil untuk berani mengungkapkan pendapat, berbeda dengan pendekatan pembelajaran di Indonesia. Kami perlu menyesuaikan cara mengajar agar mereka tetap semangat tanpa kehilangan adab," jelasnya.
Pembelajaran di Baitul Quran dilakukan dengan suasana santai tapi serius. Anak-anak tidak merasa seperti sedang berada di kelas sekolah. Mereka belajar tahsin dan tajwid menggunakan buku Qoidah Nurroniyah karya Syaikh Nur Muhammad Haqqani, dengan pendekatan interaktif dan penuh kasih.
Saat ini, Baitul Quran memiliki 15 pengajar, dengan 3 di antaranya fokus pada kelas hafalan. Semua pengajar adalah relawan yang dipenuhi semangat untuk meneruskan cahaya Al-Qur'an di bumi Australia.
Rumah Cahaya Itu Bernama Baitul QuranÂ
Dari obrolan sederhana para ibu di sudut masjid, kini Baitul Qur'an telah menjadi rumah bagi generasi Muslim di Perth. Sebuah tempat di mana Al-Qur'an diajarkan dengan cinta, dihidupkan dengan semangat, dan dijadikan panduan hidup dalam dunia yang serba cepat berubah.
"Semoga program Baitul Qur'an ini dalam jangka panjang bisa melahirkan para penghafal Al Quran, yang tidak hanya menghafal Al Quran, tapi bisa memahami isi Al Quran dan dapat mengamalkannya di kehidupan sehari-harinya, sehingga bisa menjadi pribadi akhlak mulia. Mereka juga menjadi duta muslim bagi orang-orang non muslim agar pandangan mereka yang negatif hilang dan sirna," ucap Bu Husna dengan penuh harap.
Baitul Qur'an Australia, Cahaya yang tidak perlu tempat yang besar untuk bersinar. Ia hanya butuh hati-hati yang mau menyalakannya. (Kevin/Agus ID)