Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengurai Pesan Prabowo Dalam Pidato ke - 80 Sidang Umum PBB

24 September 2025   07:40 Diperbarui: 24 September 2025   07:40 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto di sidang umum PBB (Kompas)

Mereka melihat Prabowo membawa energi baru bagi diplomasi global. DPR melalui BKSAP menilai pidato itu memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, terutama dalam isu reformasi hak veto.

Namun, kritik tak terhindarkan. Sebagian masyarakat menilai gaya penyampaiannya kurang diplomatis, terutama pada isu Israel. Janji-janji besar di panggung dunia juga sering dipertanyakan: mampukah benar-benar diwujudkan dalam kebijakan nyata? 

Gangguan teknis saat mikrofon mati ketika Prabowo menyampaikan kesiapan Indonesia mengirim pasukan penjaga perdamaian turut mencuri perhatian, membuat pesan yang seharusnya kuat menjadi kurang mengena.

Peluang dan Keterbatasan

Meski demikian, pidato ini membuka peluang besar. Dengan sikap tegas terhadap isu Palestina maupun reformasi PBB, Indonesia berpotensi membangun koalisi dengan negara-negara yang selama ini merasa terpinggirkan. 

Namun, potensi itu tetap dibatasi oleh realitas praktis. Reformasi PBB bukan pekerjaan satu negara, melainkan pertarungan panjang dengan kekuatan besar yang selama ini menikmati status quo. 

Aspirasi besar juga harus berhadapan dengan keterbatasan domestik: anggaran, birokrasi, serta tekanan publik dalam negeri.

Filosofi Diplomasi dan Kemanusiaan

Pidato di PBB ini sejalan dengan filosofi diplomasi yang sering diungkapkan: "Diplomasi adalah seni membiarkan orang lain memiliki apa yang kita inginkan." 

Kata-kata ini menekankan bahwa diplomasi bukan hanya soal retorika, melainkan seni memperjuangkan kepentingan dengan tetap memberi ruang bagi pihak lain. 

Filsuf Cornel West bahkan menyebut, "Justice is what love looks like in public"---keadilan adalah wujud cinta dalam ranah publik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun