Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kembali Jokowi "Diseret" di Polemik Tambang Nikel Papua, Mengapa?

10 Juni 2025   08:16 Diperbarui: 10 Juni 2025   08:16 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Info pemilik Kapal JKW Mahakam (Kompas)

Polemik tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, kembali memicu kegaduhan politik. Bukan hanya soal lingkungan dan izin tambang, tetapi personalisasi---mengaitkan nama kapal dengan keluarga mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan istri, Ibu Iriana. Kapal tugboat "TB JKW Mahakam" dan tongkang "Dewi Iriana" viral di media sosial, dibingkai sebagai alat Jokowi dan keluarga yang masih 'bermain' di bisnis tambang.

Fakta: Kapal Itu Bukan Milik Jokowi

Kompas dan laporan independen mengungkap data Kemenhub bahwa kapal-kapal bernomor JKW Mahakam (1,2,3,5,6,7,8,10) serta Dewi Iriana (1,2,3,5,6,8) tidak dimiliki oleh Jokowi, Iriana, atau keluarga mereka  . Kepemilikan berada di tangan perusahaan-perusahaan:

PT Pelita Samudera Sreeya (PSS) -- anak usaha PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) menguasai banyak kapal JKW dan Dewi Iriana  .

PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) sebagai perusahaan induk, terdaftar di BEI kode PSSI, fokus di pelayaran tambang  .

PT Indoprima Marine -- saham mayoritas PSSI 43,83%, dikuasai oleh PT Himpunan Primajaya  .

Dua pemegang utama: Constant Marino Ponggawa dan Al Hakim Hanafiah, pendiri firma hukum, bukan keluarga Jokowi  .

Selain itu, JKW dan Dewi Iriana juga dimiliki oleh PT Permata Lintas Abadi, PT Sinar Pasifik Lestari, dan PT Glory Ocean Lines  .

Di samping itu, belum ada bukti bahwa kapal yang viral benar-benar mengangkut nikel dari Papua. Kompas pun mencatat belum terbukti kapal tersebut terlibat dalam pengangkutan bijih nikel  .

---

Mengapa Fitnah dan Hoaks Ini Terus Muncul?

1. Akar Personal vs Politik: Nama kapal yang menyerupai inisial Jokowi ("JKW") dan nama Ibu Negara menciptakan asumsi kuat. Dalam dunia politik digital, cukup "cocoklogi" untuk membentuk narasi negatif---disebut adab "akibat spekulasi di era informasi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun