Polemik baru soal kapal "JKW Mahakam" dan "Dewi Iriana" yang viral di media sosial bukan karena fakta, tetapi karena analogi nama yang mengundang spekulasi personal. Data resmi dari Kompas dan Bisnis.com jelas: kapal tersebut dimiliki perusahaan logistik publik, bukan Jokowi ataupun keluarganya, dan belum terbukti mengangkut nikel Papua  .
Disinformasi yang menyasar figur politik populer seperti Jokowi bukan kebetulan---itu cerminan kekhawatiran terhadap pengaruhnya, sekaligus praktik politisasi dalam era media sosial. Sebagai rakyat digital, kita punya tanggung jawab untuk mengambil sikap kritis: jangan cepat menyimpulkan, rajin verifikasi, dan tegakkan budaya informasi sehat.
---
Dengan memahami fakta secara sistematis dan kritis, kita dapat membentengi diri dari hoaks. Sebuah bangsa maju bukan dibangun dengan fitnah, tetapi dengan integritas---di mana data berbicara dan toleransi mendasari dialog.***MG
---
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI