Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tato Dayak Bukan Sekadar Fesyen, tapi Emansipasi dan Harga Diri

14 Juli 2019   10:12 Diperbarui: 16 Juli 2019   15:05 2211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tato adalah seni. Namun pernah di suatu masa tato menjadi ditakuti karena dianggap sebagai simbol premanisme. 

Sebagai nilai seni memang bisa diartikan berbagai makna. Untuk suku - suku tertentu, tato bukan hanya seni tapi mengandung arti yang sangat dalam. 

Salah satu suku yang mengartikan tato bukan sekedar seni dan fesyen adalah orang Dayak.

Tato ditubuh suku Dayak adalah sebagai simbol dari segala hal. tanda inisiasi, simbol kekuatan magis, serta berhubungan dengan religi, dan untuk pengobatan, kenangan perjalanan atau catatan kehidupan.

Hal ini kemungkinan karena pada umumnya suku Dayak tidak memiliki tradisi tulisan sehingga lukisan atau rajah pada tubuh merupakan media komunikasi dalam rupa seni dan simbol lukisan tubuh.

Selain makna di atas khusus untuk pria tato punya makna sebagai kelaki-lakian yang tahan akan penderitaan.

Tato Dayak Simbol Emansipasi

Tato untuk suku Dayak bukanlah ekslusif diperuntukkan bagi kaum laki - laki saja. Kaum wanitanya pun memiliki lukisan tubuh tato dengan simbol dan makna yang berbeda. 

Jadi dalam hal ini sebenarnya menunjukkan secara umum suku Dayak tidak terlalu membedakan secara menyolok posisi dan nilai laki - laki dan Perempuan. Jadi boleh dikatakan tato juga bisa dimaknai sebagai simbol emansipasi.

Adapun motif Tato Laki-laki dan Perempuan Suku Dayak Dibedakan Bentuk dan Tujuannya.

Sumber gambar: brilio.net
Sumber gambar: brilio.net
Tato Laki-laki

Untuk  suku Dayak, kaum laki - laki memiliki motif - motif tersendiri dengan simbol arti yang beraneka. Juga setiap gambar tato ditempatkan di posisi tertentu tubuh dengan maksud berbeda.

Tato yang terdapat di jari-jemari tangan menunjukkan bahwa si pemilik adalah orang yang banyak berjasa dalam tolong-menolong.

Tato Bunga Terung atau bunga terong dengan gambar tali nyawa (bentuk usus pada katak)   dibagian tengahnya merupakan penanda bahwa seorang lelaki dari suku dayak telah memasuki masa usia dewasa. Biasanya tato jenis ini diletakkan di bagian dada samping depan.

Tato motif muka harimau, tato ini biasanya di letakkan di bagian paha menunjukkan status sosial yang tinggi bagi pemiliknya. Jadi sebenarnya tato dengan motif ini tidak boleh dipakai oleh sembarang orang. 

Tato Ukir Rekong terletak di leher berfungsi untuk memberikan kekuatan pada tenggorokan atau berfungsi sebagai pelindung agar tidak di penggal oleh Mandau musuh. Jadi ada semacam makna untuk melindungi bagian tubuh dari serangan musuh.

Tato Perempuan

Untuk kaum perempuan Dayak pun ada gambar dan simbol tertentu. Tentu bukan hanya sebagai penghias badan tapi juga memiliki makna kultural budaya dan magis juga.

Tato Tedak Kassa terletak dikaki, menandakan bahwa perempuan tersebut telah dewasa. Ini menunjukan bahwa sang perempuan sudah siap berperan sebagai ibu.

Tato Tedak Usuu dan Tedak Hapii terletak di tangan berfungsi sebagai penjaga dari roh-roh jahat. Dengan design tato ini diharapkan perempuan yang memilihnya dijauhkan dari bala dan malapetaka.

Sumber gambar: brilio.net
Sumber gambar: brilio.net
Aneka Jenis dan Makna Corak Tato

Dalam hal motif, tato tradisional suku dayak kalimantan penuh dengan simbol serta filosofi. Mitologi Dayak dalam sketsa menampilkan sosok-sosok mahluk hidup dalam bentuk abstrak. Ada nilai seni dan keindahan juga ditunjukkan di sana.

Jadi rajah tubuh ini tidak bisa dibuat oleh sembarang orang. Ada semacam keahlian dan bakat seni dari mereka yang dipercaya untuk melakukan hal itu.

Tato di tubuh bisa menjelaskan beberapa hal: bagian dari tradisi religi, status sosial, penghargaan terhadap kemampuan, ahli pengobatan, atau menandakan seseorang sering mengembara.

Gambar tato tradisional umumnya hanya memiliki satu warna, yakni hitam kebiru-biruan dengan wujud yang khas buatan tangan. Berbeda dengan tato zaman kini yang sudah sudah jauh lebih rapi dan warna-warni berkat peralatan mesin dan tintanya. 

Seperti telah dikatakan di atas tadi, corak tato mempunyai makna, salah satunya adalah kekuatan magis.

Dengan keyakinan ini bagi sebagian orang, motif tato yang ia miliki  memiliki kekuatan magis. 

Untuk mereka motif tato hewan yang tergambar dalam tubuhnya itu sewaktu-waktu bisa dihidupkan, dan benar-benar hidup layaknya hewan seperti biasa bahkan bisa dipergunakan sebagai penunjuk jalan si pemilik gambar tato tersebut.  

Apabila ada bahaya yang menghadang maka akan memberitahukan si pemilik tato.

Ada juga makna kesehatan dan pengobatan dalam motif tato Dayak. 

Dalam makna ini, misalnya jika ada seorang perempuan yang melahirkan bayi yang secara berturut - turut bayinya meninggal maka sang ibu harus menjalani ritual untuk membuang sial. Dalam ritual tersebut diatas puting payudara si ibu dibuat lah tato atau rajah yang menyerupai puting payudara.

Makna dari ritual dan design tato itu adalah untuk membuang sial yang bersarang pada puting asli, yang diyakini menjadi penyebab meninggalnya dua janin secara berurutan sebelumnya.  

Dengan motif dan posisi tato ini diharapkan bahwa bayi yang akan dilahirkan oleh ibu tadi akan selamat.

diazwidistyle.blogspot.com
diazwidistyle.blogspot.com
Sumber gambar: brilio.net

Bagaimana Menemukan Motif Asli Dari Suku Tertentu?

Setiap sub suku Dayak memiliki motif dan makna khas design tato yang mereka miliki. Makna dan design yang berbeda itu biasanya karena lingkungan hidup dan tentu saja ada sentuhan interpretasi seniman di sana.

Tentu dengan semakin berjalannya waktu dan kemudahan hubungan antar subsuku dan transportasi, juga tentu nya perkawinan antar subsuku maka ada pencampuran design dan makna yang sekarang ada. 

Namun dengan aneka corak yang ada bila ditelusuri dengan saksama kita bisa menyelusuri ciri dan kekhasan masing - masing 

Untuk mengetahui suku-suku yang berkerabat, biasanya kaum perempuan dapat dijadikan patokan. 

Alasannya adalah, karena motif-motif tato pada tubuh kaum perempuan hanya boleh memakai ciri khas daerah sendiri dan tidak boleh dicampur dengan motif sub Suku Dayak yang lain. 

Sedangkan untuk kaum lelaki, walaupun mereka  mempunyai tato wajib yang menjadi ciri khas daerahnya, tetapi tato kaum lelaki tidak dapat dijadikan patokan untuk ciri khas daerahnya sendiri. 

Alasan utamanya adalah para kaum lelaki muda pada umumnya sering melakukan pengembaraan atau merantau ke daerah lain untuk mencari pengetahuan.
Dalam pengembaraannya itu, mereka sering minta ditato dengan motif daerah di mana mereka menumpang dan tentunya dengan izin dari kepala suku daerah tersebut. 

Motif yang dipakai hanya motif tato biasa dan bukan menunjukkan ciri khas suku. Tato itu pun hanya boleh diambil dari keluarga yang memberi tumpangan, apakah ia menumpang di keluarga rakyat biasa atau keluarga kepala suku. 

Tato dari suku lain hanya boleh dipakai oleh orang tertentu yang mempunyai kepribadian yang luhur dan minimal satu tahun ia menetap di daerah itu. Dalam hal ini corak tato adalah juga penanda strata sosial dalam masyarakat Dayak.

Tato yang dimiliki kaum lelaki, yang diambil dari corak tato suku lain,  tentu tidak ditemukan pada kaum perempuan sebab mereka tidak diizinkan merantau kecuali ada hal-hal tertentu yang harus melibatkan mereka. 

Pada umumnya kaum perempuan hanya tinggal di rumah. Jadi, kaum lelaki yang sering merantau akan membawa tato tersebut sebagai laporan perjalanannya, karena motif-motif itu menunjukkan di daerah mana mereka pernah tinggal dan menetap. Perantauan pada umumnya dilakukan oleh suku-suku yang berkerabat.

Dari sini sebenarnya bisa dikatakan bahwa kaum perempuan lah yang menjadi penjaga corak dan tradisi motif tato dari suku Dayak di masing - masing sub sukunya.

Makna dan Arti Tato Dayak

Ada ragam aneka corak dan makna design tato Dayak. Dari sekian banyak jenis tato itu ada beberapa hal yang bisa digolongkan sebagai contoh dari kelompok dan jenis tato tersebut.

Beberapa corak dan makna itu diantaranya adalah:

Telingkai Puntul. Corak ini biasanya dilukis di bagian kiri atau kanan sebelah badan bagian bawah tempat yang ditutup cawat, pakaian harian yang dipakai kaum pria  suku Dayak jaman dulu.  Maknanya bahwa kelamin pria dipasang alat (penistift) sebagai perangsang dalam hubungan badan. Jadi ini berhubungan dengan makna dan motif kesuburan. 

Tapak Bekang Jari. biasanya dilukis di belakang telapak jari tangan sebagai tanda sudah mendapat hasil kayau berupa kepala musuh dalam perang antar suku. Bila sebelah kiri berarti sudah mendapat dua kepala, dan bila kanan kiri, berarti sudah mendapat tujuh kepala. Pemilik tato ini dianggap sebagai pahlawan pemberani dalam sukunya. 

Telingai Besai. Design motif tato ini sebagai tanda bahwa mereka yang memilikinya banyak berjalan jauh (pengembara). Para perantau suku Dayak umumnya memiliki tato jenis ini. 

Kelatan. Biasanya tato jenis ini dibuat di bagian leher sebagai perhiasan atau seni pada  kaum wanita Dayak.

Bunga Terung.  Corak ini dirajah di pundak kiri dan kanan di bagian belakang, sebagai tanda banyak berjalan jauh atau perantau. Maknanya akan sama dengan Telingai puntul,bila terdapat dibagian belakang.

Tali Sabit . Motif ini dirajah di pergelangan tangan. Tato jenis ini hanya sebagai hiasan saja.

Tali Gasing. Motif yang dirajah pada  pergelangan tangan ini hanya sebagai pemanis atau perhiasan, tidak punya makna magis.

Tebulun yang biasanya di tato pada belakang tapak jari tangan di bagian ibu jari  mempunyai makna sebagai orang yang suka menolong atau jika dalam perang adalah mereka yang rajin membantu dalam mengayau. Kalau motif tato ini dirajah pada wanita, maka berarti dia pandai bertenun atau rajin.

steemit.com
steemit.com
Sumber gambar: brilio.net

Cara Tradisional membuat tato

Untuk saat ini jika kita mau membuat tato sudah ada klinik tato yang menyiapkan berbagai corak design dengan peralatan yang serba moderen. Juga warna - warni tato bisa sangat beraneka sehingga hasilnya seperti suatu lukisan pada tubuh.

Namun tato Dayak Kalimantan dahulu kala sangatlah berbeda. Pembuatan rajah ini dibuat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar kampung mereka. 

Untuk pewarna, belum ada tinta warna warni seperti sekarang ini. 

Warna alami yang dipakai adalah jelaga dari lampu pelita atau arang periuk serta kuali. Bahan bahan tersebut kemudian dikumpulkan serta dicampurkan dengan gula kemudian diaduk sampai sedemikian rupa menjadi cairan pewarna yang siap siap dipakai dalam proses tato.

Bahan pewarna lain bisa juga dari arang damar yang diambil dari damar batu.

Untuk jarum rajahnya biasa digunakan duri dari pohon jeruk yang ukurannya cukup panjang dan tingkat ketajamannya memadai. Duri tersebut bisa digunakan langsung atau dijepitkan ke setangkai kayu untuk pegangan sehingga menyerupai palu dalam penggunaanya.

Selain duri pohon jeruk, biasa juga dipakai kulit bambu yang ditajamkan.

Pada saat merajah, ujung duri pohon jeruk itu dicelupkan pada "tinta" berbahan jelaga dan gula. Kemudian dengan berulangkali seniman tato menusukkan duri tersebut ke kulit mereka yang ditato sesuai motif yang diinginkan. Bisa dibayangkan betapa tersiksanya proses tersebut. Jika motifnya rumit maka proses membuat tato bisa memakan waktu seharian. 

Bekas tusukan duri jeruk tersebut bisa berakibat pada pembengkakan dan mengeluarkan darah. Akibat tidak adanya proses sterilisasi maka bisa saja setelah proses tato ini mengakibatkan demam satu sampai dua hari akibat infeksi luka yang terjadi.

sebab itulah salah satu alasan mengapa pemilik tato dianggap sebagai seorang pemberani justru karena proses rumit dan sakit ini.

Akhir kata

Dari paparan ini jelas sekali bagi suku Dayak, tato bukan sekedar seni apalagi kerjaan orang iseng. 

Perubahan makna dan interpretasi tato yang sering dihubungkan dengan kejahatan dan hal kriminal menjadikan orang Dayak juga disalah mengerti bahkan dihakimi.

Bahkan sampai saat ini salah satu syarat untuk menjadi ASN atau TNI serta Polri tidak boleh bertato yang dipukul rata maknanya. Tentu dengan syarat ini ada banyak putra - putri Dayak yang mau menjaga tradisi menjadi terhambat karirnya. 

Sudah sepatutnya hal seperti ini tidak kita inginkan. Biar bagaimanapun dengan melihat makna dan arti tato tersebut,  sebenarnya tato Dayak juga hendaknya dijaga dan dilestarikan. 

Seharusnya seni tato Dayak ini bisa menjadi salah satu budaya luhur yang harus dihargai dan diapresiasi.***MG

Sumber bacaan:

Arti makna gambar tato Dayak 

Makna Tato bagi suku Dayak



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun