Mohon tunggu...
Maritza Ramadhani Wicaksana
Maritza Ramadhani Wicaksana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Currently majoring in Public Health of the Department of Epidemiology in Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Stress Free Commuting: Mengatasi Stress bagi Pengguna Transportasi Umum

28 November 2023   19:00 Diperbarui: 28 November 2023   19:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ANTARA FOTO/Fauzan/aww

Transportasi massal seperti KRL memang sangat membantu masyarakat, khususnya para komuter di Jabodetabek, untuk sampai ke tempat tujuan. Namun, dinamika yang terjadi selama perjalanan sehari-hari dapat menjadi pemicu timbulnya masalah kesehatan mental.

Dengan tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi dan masalah polusi udara yang kian memburuk, transportasi umum kini kerap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Ibu Kota. Selain itu, biaya yang terjangkau juga merupakan alasan utama mengapa transportasi umum sangat digandrungi masyarakat, khususnya mereka yang menempuh perjalanan yang sama setiap hari untuk mencapai tempat kerjanya. Orang yang bekerja di luar daerah tempat tinggalnya dan pulang di hari yang sama tersebut disebut dengan commuter atau komuter. 

Transportasi umum yang tersedia untuk para komuter di Ibu Kota ini tentu bermacam-macam pilihannya. Salah satunya adalah Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line yang banyak menjadi opsi masyarakat karena murah, menyambungkan antar wilayah Jabodetabek, dan kini sudah memiliki banyak stasiun yang dapat mengantarkan para komuter ke tempat tujuan terdekat mereka. Tercatat rata-rata pengguna KRL pada hari kerja sepanjang bulan November 2023 mencapai 926.068 orang per hari.

Namun, apakah jumlah kereta dan pelayanan yang tersedia telah memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pengguna yang fantastis jumlahnya tersebut? Kenyataannya, jumlah kereta yang tersedia masih belum sesuai dengan demand yang ada sehingga gerbong yang penuh sesak oleh penumpang yang saling bertumpuk merupakan pemandangan yang sangat lazim, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja atau rush hour. Baik disadari atau tidak, keadaan tersebut dapat menimbulkan tekanan tidak hanya fisik, namun juga mental yang memicu timbulnya stres bagi penumpang.

Sebuah studi yang dilakukan pada pekerja yang menggunakan KRL setiap hari menunjukkan sebesar 56,6% responden mengalami stres kerja tingkat sedang dan 6,6% mengalami stres kerja tingkat berat akibat tekanan yang dialami saat commuting. Keadaan padat dan sesak yang dialami di dalam kereta dapat memicu hal-hal yang berpotensi menjadi sumber stres bagi penumpangnya. Kerap kali kita melihat pertikaian baik adu mulut maupun fisik akibat alur keluar dan masuk yang bertabrakan, cara duduk seseorang, perebutan tempat duduk, dan kejadian-kejadian lainnya. 

Pertikaian tersebut tentu tidak hanya mengganggu kenyamanan dan keamanan individu yang terlibat secara langsung saja, namun juga bagi penumpang lain yang menyaksikan. Tekanan penyebab stres lainnya juga dapat disebabkan oleh kecemasan untuk sampai di tujuan tepat waktu apabila terjadi keterlambatan kereta yang tidak diduga. Selain itu, sikap tegang dan keharusan untuk selalu waspada di tengah kepadatan akibat banyaknya tindak kejahatan seperti pencopetan atau pelecehan seksual tentu menambah tekanan batin yang membebani pikiran dan menimbulkan stres pada akhirnya.

Ketidakmampuan seseorang untuk menguasai tekanan dan stres yang dialaminya akan menimbulkan strain atau tegangan yang pada akhirnya akan menimbulkan efek yang serius bagi kesehatan. Suatu studi menyebutkan bahwa semakin lama seseorang menempuh suatu perjalanan dengan transportasi umum, semakin rendah kualitas kesehatan mental yang dimilikinya. 

Selain kesehatan mental, stres juga dapat mempengaruhi durasi jam tidur dan kemampuan untuk beraktivitas fisik akibat hilangnya waktu bebas karena dipakai untuk berpergian. Kurangnya waktu tidur dan aktivitas fisik ini dapat memancing timbulnya masalah kesehatan lainnya, seperti manifestasi penyakit tidak menular.

Berbagai dampak dari stres akibat commuting menunjukkan betapa serius masalah ini apabila tidak ditangani. Oleh karena itu, penting bagi pengguna transportasi umum untuk menemukan cara yang tepat bagi mereka untuk mengurangi stres selama perjalanan. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi tekanan dalam perjalanan di kereta:

  • Rencanakan perjalanan dan membuat rencana alternatif. Teknologi yang semakin canggih memungkinkan akses informasi real-time tentang jadwal serta posisi kereta, membantu komuter untuk merencanakan perjalanan mereka. Merencanakan perjalanan dengan baik serta memiliki waktu perjalanan yang fleksibel jika memungkinkan dapat memberikan kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan jadwal atau keterlambatan yang seringkali menjadi pemicu stres. Membuat rencana cadangan juga menjadi penting sebagai antisipasi apabila terdapat kendala di luar kuasa kita saat dalam perjalanan. Kenali dan pertimbangkan alternatif rute atau moda transportasi lain yang dapat digunakan jika terjadi kendala yang tidak terduga.
  • Gunakan waktu perjalanan dengan bijak. Gunakan waktu ini untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat seperti membaca buku atau mendengarkan audiobook, menjawab email, menyusun rencana kegiatan untuk hari ini atau mendatang, serta menyicil pekerjaan ringan yang mungkin untuk dikerjakan di perjalanan.
  • Relax dan menghibur diri. Pendekatan yang lebih santai terhadap perjalanan, seperti dengan mendengarkan musik atau meditasi selama perjalanan, juga dapat membantu meredakan stres. Jangan ragu untuk bermain game atau menonton acara favorit untuk menghibur diri selama perjalanan. Ingatlah untuk tetap menjaga kenyamanan orang lain dengan memakai earphone.

Selain menjaga kenyamanan diri sendiri, sebagai penumpang transportasi umum yang berada di lingkungan tertutup bersama orang banyak, penting untuk selalu memperhatikan etika saat berada di transportasi umum sehingga bisa menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. Selalu patuhi aturan yang berlaku dan jagalah ketertiban karena perjalanan yang tenang merupakan hak semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun