Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga wilayah Cianjur Jawa Barat mewaspadai bencana lain seperti tanah longsor dan banjir bandang pasca gempa bermagnitudo 5,6 pada Senin, 21 November 2022.
Direktur BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan peringatan bahaya banjir bandang dan tanah longsor menjadi prioritas bagi warga cianjur yang tinggal di perbukitan dan lembah atau di bantaran sungai.
Menurutnya, lereng perbukitan Cianjur sangat mungkin melemah pasca gempa. Kondisi ini semakin diperparah dengan curah hujan yang tinggi yang dapat menghanyutkan Kabupaten Cianjur.
"Lereng yang landai dikombinasikan dengan hujan lebat dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang dengan mengangkut material dari lereng yang jatuh," kata Dwikorita mengutip laman resmi BMKG, Kamis (2/11/2022).
"Makanya masyarakat dan pemerintah setempat juga harus waspada terhadap resiko kolateral hazard atau susulan pasca gempa kemarin," lanjutnya
Indonesia sebagai negara tropis yang hanya memiliki dua musim yaitu panas dan hujan membuat masyarakat Indonesia tidak asing lagi dengan banjir, termasuk banjir bandang.
Tidak hanya di Cianjur saja, banjir bandang juga terdapat diberbagai wilayah indonesia bahkan negara-negara lain pun juga mendapatkan musibah yang sama yaitu bencana alam banjir bandang yang memakan banyak korban dan pastinya merusak puluhan rumah warga yang terdampak banjir bandang.
Seperti kita tahu bahwa bencana alam banjir bandang ini bukanlah hal pertama kali yang pernah dialami di Indonesia tetapi sudah berkali-kali jika musim hujan datang jadi himbauan dari pemerintah kepada seluruh warga Indonesia haruslah waspada.
Bencana alam yang kadang terjadi pada musim hujan antara lain banjir, tanah longsor, puting beliung, dan tanah longsor. Pemerintah dan masyarakat harus bisa bahu-membahu mengantisipasi dan mempersiapkan diri jika hal ini terjadi. "Masyarakat perlu lebih waspada terhadap akibat bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi pada musim hujan.
