Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Sumatera Barat Berduka Menjelang Ramadhan: Hujan Lebat, Angin Kencang, Banjir Bandang, dan Longsor Melanda

10 Maret 2024   05:34 Diperbarui: 10 Maret 2024   07:24 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset.kompas.com/

Pengantar 

Sumatera Barat diselimuti duka menjelang bulan suci Ramadhan. Hujan lebat disertai angin kencang melanda beberapa wilayah di provinsi ini, mengakibatkan banjir bandang dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai. Bencana alam ini telah merenggut nyawa lebih dari 16 orang dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka.

Menurut informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hujan lebat dengan intensitas tinggi telah mengguyur Sumatera Barat sejak tanggal 7 Maret 2024. Hujan deras ini menyebabkan meluapnya beberapa sungai di Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai, sehingga mengakibatkan banjir bandang dan longsor.

Banjir bandang di Pesisir Selatan telah merendam beberapa kecamatan, termasuk Koto XI Tarusan, Sutera, dan Lunang. Ketinggian air mencapai lebih dari 2 meter, dan menyebabkan ratusan rumah terendam dan hanyut. Banjir ini juga menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan jaringan listrik.

Di Kepulauan Mentawai, longsor terjadi di beberapa desa di Pulau Siberut. Longsor ini menyebabkan puluhan rumah tertimbun dan beberapa orang terluka. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang.

Di Padang banjir telah menyebabkan beberapa komplek perumahan terendam, bahkan ada yang sampai 2 m. Dua buah rumah juga hanyut terseret arus air.

Bencana alam ini telah menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Sumatera Barat. Banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, dan banyak lainnya kehilangan tempat tinggal.

Ramadhan di Tengah Bencana

Bencana alam ini tentu saja membawa dampak besar bagi pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan bagi mereka yang terdampak. Banyak dari mereka yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda, sehingga sulit untuk menyediakan makanan untuk berbuka dan sahur. Selain itu, kondisi sanitasi yang buruk di tempat pengungsian juga dapat meningkatkan risiko penyakit.

Upaya Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah daerah dan organisasi kemanusiaan telah turun tangan untuk membantu para korban bencana. Bantuan logistik seperti makanan, pakaian, air minum, dan obat-obatan telah didistribusikan kepada para korban. Pemerintah daerah juga telah membangun posko-posko pengungsian untuk menampung para korban yang kehilangan tempat tinggal.

Masyarakat juga dapat membantu meringankan beban para korban dengan:

  • Menyumbangkan bantuan logistik: Bantuan logistik seperti makanan, pakaian, air minum, dan obat-obatan sangat dibutuhkan oleh para korban. Bantuan dapat disalurkan melalui posko-posko bencana yang didirikan oleh pemerintah daerah atau organisasi kemanusiaan.
  • Menyumbangkan dana: Dana yang terkumpul dapat digunakan untuk membantu pemulihan pasca bencana, seperti pembangunan kembali rumah dan infrastruktur yang rusak.
  • Mendoakan para korban: Doa dan dukungan moral sangat dibutuhkan oleh para korban dan keluarga mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun