Mohon tunggu...
Mario F. Cole Putra
Mario F. Cole Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Austria adalah Ultimatum untuk Italia (?)

27 Juni 2021   14:07 Diperbarui: 27 Juni 2021   14:43 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: bola.tempo.co

Italia berhasil lolos ke babak 8 besar Euro 2020 setelah mengalahkan Austria dengan skor 2-1 di Stadion Wembley, London, Minggu (27/6). Hasil ini didapatkan dengan susah payah. Kedua tim harus menjalani babak ekstra time untuk bisa membuat gol.

Gol Italia dicetak oleh Federico Chiesa (95') dan Matteo Pessina (105'). Sedangkan gol Austria dicetak oleh Sasa Kalajdzic (114').

Sepanjang pertandingan, Italia cukup kesulitan menembus benteng pertahanan Austria. Begitu juga dengan Austria. Kedua tim saling mengirim ancaman ke gawang lawan.

Pada menit ke-32, Gli Azzurri hampir saja membuka keunggulan lewat sepakan Ciro Immobile. Akan tetapi, tendangan itu gagal merobek gawang yang dikawal oleh D. Bachmann. Sepakannya hanya membentur tiang gawang.

Das Team, julukan timnas Austria, yang tidak diunggulkan itu bukannya tanpa perlawanan. Austria memiliki striker yang cukup garang, yakni Marko Arnautovic, yang mengancam gawang Italia yang dikawal oleh G. Donnarumma. Setelah beberapa kali mengancam, pada menit ke-65, Austria berhasil menjebloskan si kulit bundar via tandukan Arnautovic. Sayangnya, gol itu dianulir. Setelah sempat melihat VAR, wasit membatalkan gol tersebut.

Jual beli serangan di waktu normal tidak membuahkan hasil untuk kedua tim. Laga pun berlanjut ke pertambahan waktu.

Akan tetapi, jauh sebelum waktu normal habis, Pelatih Italia, Roberto Mancini, melakukan pergantian di waktu yang tepat. Mancini tampaknya sadar bahwa mereka kesulitan membongkar pertahanan Austria dan mereka mudah ditekan oleh Austria.

Untuk itu, di babak kedua Mancini mengganti beberapa pemain sekaligus. Pada menit ke-67, Marco Verrati ditarik menggantikan Manuel Locatelli dan Nicolo Barella keluar menggantikan Matteo Pessina. Kemudian, pada menit ke-84, Ciro Immobile keluar menggantikan Andrea Belotti dan Domenico Berardi keluar menggantikan Federico Chiesa. Rupanya, timming dan insting Mancini sangat tepat. Dengan memasukan tenaga baru, Italia tampak lebih kuat.

Kebijakan berbeda ditunjukkan pelatih Austria, F. Foda. Foda baru mengganti pemain pada menit ke-90. Saat itu, Alessandro Schopf masuk menggantikan Christoph Baumgartner.

Babak perpanjangan pun dimulai. Dan, kebijakan Mancini untuk memasukan pemain dengan tenaga baru berbuah hasil. Dua pemain penggantinya berhasil mencetak gol. Pada menit ke-95, Chiesa berhasil mencetak gol. Melihat gol itu, Foda kembali membuat pergantian di menit ke-97 dengan memasukan Sasa Kalajdzic menggantikan Marco Arnautovic.

Tetapi, Italia kembali membuat gol lewat Matteo Pessina di menit ke-105. Dengan gol itu, di menit ke-105 juga Foda menggantikan dua pemain sekaligus. Michael Gregoritsch masuk menggantikan Xaver Schlager dan Louis Schaub masuk menggantikan Florian Grillitsch.

Pergantian yang dilakukan Foda baru berbuah pada menit ke-115 lewat pemain penggantinya Sasa Kalajdzic.

Harus diakui bahwa Austria bermain sangat baik dalam menyerang maupun bertahan. Akan tetapi, pergantian yang dilakukan Foda adalah pergantian yang terlambat. Foda tidak jeli melihat apa kekurangan tim selama waktu normal berjalan dan tidak berani membuat keputusan untuk merombak skuad saat pertandingan waktu normal berlangsung. Justru ketika sudah kebobolan baru terjadi pergantian.

Sedangkan di pihak Italia, laga melawan Austria ini adalah ultimatum. Italia tampaknya menganggap remeh Austria. Hal itu terbukti dari kebijakan formasi yang dibuat oleh Mancini. Pada laga melawan Austria, Mancini menggunakan beberapa pemain yang berbeda.

Dalam empat laga di Euro 2020 ini, Mancini kelihatan tidak memiliki formasi andalan. Tak apa bila Mancini masih bongkar pasang skuad pada babak penyisihan grup mengingat permainan masih seputar kumpul poin dan lawan-lawan mereka di grup A tidak terlalu kuat. Namun, di babak knock-out ini, sangat fatal bila masih bongkar pasang skuad.

Beruntung bagi Italia karena masih lolos ke babak 8 besar. Laga melawan Austria adalah PR untuk Mancini. Kalau memang mau bongkar pasang skuad, tempatnya bukan di fase serius ini. Ada laga persahabatan, laga uji coba, dan kualifikasi yang bisa dipakai sebagai momen untuk bongkar pasang skuad.

Semoga Mancini tidak lagi mengadakan perjudian di bagian formasi pada babak 8 besar karena lawan mereka nantinya adalah pemenangan antara Belgia vs Portugal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun