Mohon tunggu...
Albertus Romario
Albertus Romario Mohon Tunggu... Seniman - PENULIS

Deo Gratias

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setiap Kali Aku Berdoa Untukmu

31 Oktober 2021   21:21 Diperbarui: 31 Oktober 2021   21:51 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laksana musik yang bermain kemudian berhenti.

Sosok rindu ini runtuh berserak-serakan di atas pelosok batin,

Berderak-derakan di antara helaian kenangan yang tertinggal,

Terasa seperti tikaman maut.

Apabila aku merenung lalu bersumpah;

"Aku tak mau mengingat-ingat dikau lagi",

Maka,  dalam relung kalbuku ada sesuatu,

Laksana sengat api membara,

Terkurung dalam tulangku-tersengal pada gulungan nafasku.

Aku terengah-engah menahannya;

Tetapi aku tak bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun