Mohon tunggu...
Mario Fernandes
Mario Fernandes Mohon Tunggu... Lainnya - Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia

mario.fernandes@ui.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sinopsis The End of History and The Last Man by Francis Fukuyama

1 November 2020   09:00 Diperbarui: 1 November 2020   09:12 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

In the Beginning, a Battle to the Death for Pure Prestige - Fukuyama menyampaikan bahwa Hegel memberi alternatif untuk memahami proses sejarah berdasar pada "perjuangan untuk pengakuan". konsep "perjuangan", dimulai dengan mengenal konsep manusia yang memiliki pilihan moral sejati, dan karena kebebasan yang melekat untuk membuat dan mematuhi aturannya sendiri.

The First Man - Hobbes memperoleh prinsip-prinsip hak dan keadilan dari karakterisasi manusia dalam keadaan alamiah. Kesamaan antara "keadaan alami" Hobbes dan pertempuran berdarah Hegel sangat mencolok yang dicirikan oleh kekerasan ekstrem yaitu perang "setiap manusia melawan setiap manusia." Sehingga dalam sifat manusia kita menemukan tiga penyebab utama pertikaian yaitu persaingan, ketidaksengajaan, kemuliaan, dan menyerbu untuk hal-hal sepele.

A Vacation in Bulgaria - Manusia bukan hanya mencari kenyamanan material, tapi juga rasa hormat atau pengakuan. Mereka percaya bahwa mereka layak memperoleh rasa hormat, karena mereka memiliki nilai-nilai tertentu atau martabat.

Psikologi atau ilmu politik, yang tidak memperhitungkan hasrat manusia bagi pengakuan, akan keliru memahami sesuatu yang sangat penting tentang perilaku manusia. Bagi Hegel, kebebasan bukanlah sekadar fenomena psikologis, namun adalah esensi dari apa yang membedakan manusia. Dalam arti ini, kebebasan dan yang alami secara diametral bertentangan.

The Beast with Red Cheeks - Percakapan antara filsuf Socrates dan dua orang muda Athenia aristokrat, Glaucon dan Adeimantus, yang berusaha untuk menggambarkan sifat dari sebuah kota yang adil yang membutuhkan penjaga. Menurut Socrates, karakteristik utama dari para penjaga ini adalah thymos, yang diterjemahkan sebagai "semangat". Thymos muncul sebagai sesuatu yang terkait dengan nilai yang ditetapkan pada diri sendiri yaitu harga diri.

The Rise and Fall of Thymos -- Fukuyama menyampaikan bahwa Bagi Hegel, masyarakat liberal adalah hasil kesepakatan timbal-balik dan setara di antara warga negara untuk saling mengakui satu sama lain.

Jika liberalisme Hobbesian dan Lockean dapat ditafsirkan sebagai pengejaran kepentingan diri sendiri yang rasional, "liberalisme" Hegel dapat dipandang sebagai pengejaran pengakuan rasional. Yakni, pengakuan atas landasan universal, di mana martabat setiap orang sebagai manusia yang bebas dan otonom diakui oleh semua.

Lordship and Bondage -- Fukuyama menjelaskan bahwa Kehidupan dalam demokrasi liberal secara potensial adalah jalan ke arah kelimpahan material yang besar yang menunjukkan pada kita jalan ke arah ujung yang sepenuhnya non-material, yakni pengakuan terhadap kebebasan kita. Negara demokratis liberal menilai kita dengan rasa harga diri kita sendiri. Pengakuan rasional memecahkan cacat parah dalam hal pengakuan, yang ada pada masyarakat pemegang budak dan banyak varian lainnya.

The Universal and Homogeneous State - Fukuyama menjelaskan bahwa Pengakuan hanya bisa dirasionalkan jika diletakkan di atas dasar universal dan kesetaraan yang dapat dipahami secara lebih baik melalui rasionalitas pengakuan universal, lewat cara mengkontraskannya dengan bentuk-bentuk pengakuan lainnya, yang tidak rasional.

Negara liberal bersifat rasional karena mendamaikan tuntutan--tuntutan bagi pengakuan yang saling bersaing, atas landasan timbal-balik yang paling bisa diterima. Yakni, atas basis identitas individual sebagai manusia dan memberikan pengakuan pada semua warga negara karena mereka adalah manusia, dan bukan karena mereka adalah anggota dari etnik atau ras tertentu.

Bagian 4: Melompati Rhodes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun