Mohon tunggu...
Mario Fernandes
Mario Fernandes Mohon Tunggu... Lainnya - Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia

mario.fernandes@ui.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sinopsis The End of History and The Last Man by Francis Fukuyama

1 November 2020   09:00 Diperbarui: 1 November 2020   09:12 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Mechanism of Desire - Sebagai titik awal analisis Fukuyama menunjukkan sementara bahwa ada alasan yang baik untuk berpikir bahwa sejarah dihasilkan sebagai konsekuensi dari terungkapnya ilmu alam modern yang bergerak dalam satu kesatuan arah yang koheren, dan untuk memeriksa lebih lanjut konsekuensi itu mengalir. Jika penemuan ilmu pengetahuan alam modern menghasilkan sejarah yang terarah.

No Barbarians at the Gates - Sejarah siklikal yang sesungguhnya hanya dapat dibayangkan jika kita mengandaikan kemungkinan bahwa suatu peradaban dapat lenyap seluruhnya tanpa meninggalkannya. jejak apapun pada mereka yang mengikuti. Ini, pada kenyataannya, terjadi sebelum penemuan ilmu alam modern. Ilmu alam modern, Namun, begitu kuat, baik untuk kebaikan maupun untuk kejahatan, sehingga sangat kuat ragu apakah itu bisa dilupakan atau "tidak ditemukan" di bawah kondisi selain pemusnahan fisik umat manusia.

Dan jika cengkeraman ilmu pengetahuan alam modern yang progresif tidak dapat diubah, maka sejarah terarah dan semua yang beraneka ragam lainnya mendapat konsekuensi ekonomi, sosial, dan politik yang mengalir darinya juga tidak dapat dibatalkan dalam alasan apa pun. 

Ketergantungan manusia pasca bencana alam pada ilmu pengetahuan alam modern akan semakin besar jika bersifat ekologis, karena teknologi mungkin satu-satunya cara untuk membuat bumi bisa dihuni sekali lagi

Accumulation without End - Masyarakat memiliki tingkat kebebasan sejauh mana mereka mengatur dan merencanakan ekonomi kapitalis. Mekanisme logika kita tidak mendikte derajat ini dengan cara yang kaku. Meskipun demikian, perkembangan modernisasi ekonomi yang didorong oleh teknologi menciptakan insentif yang kuat bagi negara-negara maju untuk menerima istilah dasar budaya ekonomi kapitalis universal, mengizinkan persaingan ekonomi yang cukup besar dan membiarkan harga ditentukan oleh mekanisme pasar.

The Victory of the VCR - Fukuyama menjelaskan alasan kemenangan ekonomi liberal atas pemikiran sosialis. Fukuyama mematahkan teori dependensi (dependencia) yang diusung oleh para pemikir Amerika Latin dengan menyodorkan dua argumen, disertai contoh kasus perkembangan di Asia Timur serta Amerika Latin sendiri.

In the Land of Education - Fukuyama bergeser pada pada kaitan antara ilmu alam modern dengan demokrasi liberal. Fukuyama tidak menampik bahwa kapitalisme, bahkan demokrasi, bisa juga diwujudkan oleh kediktatoran yang memodernisasi (modernizing dictatorship).

Salah satu faktornya adalah pendidikan yang melahirkan kelas menengah dan nantinya mendorong demokrasi, justru malah secara rasional mendorong autoritarianisme berorientasi-pasar. Dia juga menjelaskan perdebatan pada dua faktor lainnya untuk menunjukkan bahwa demokrasi tidak dengan sendirinya beriringan dengan industrialisasi.

The Former Question Answered - Fukuyama berusaha membuktikan bahwa suatu Sejarah Universal dapat ditulis dari sudut pandang kosmopolitan berkat ilmu alam modern. Sejarah tidak memiliki siklus (meskipun terdapat pengulangan peristiwa yang serupa), melainkan proses dialektika. Dia menggunakan kejatuhan Hitler sebagai contoh.

No Democracy without Democrats - menegaskan kepuasan manusia atas suatu tatanan sosial tidak bisa dijelaskan secara historis, melainkan trans-historis. Manusia harus dilihat secara alami untuk menyimpulkan akhir sejarah.

Bagian 3: Perjuangan untuk Pengakuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun