Ke praduan..
Duduk Bersimpuh tak berdaya
Lirih berkata bagai di serang ribuan derita
Hanya tetesan air mata yang menemani
Bertolak belakang dengan keadaan sebelumnya
Seorang yang angkuh bagai bangunan yang mustahil diruntuhkan
Tersenyum bangga bak seorang penakluk ulung
Kini ku kudeta nafsu itu dan kembali bagai singa yang sudah tak berdaya
Dan hanya ampunan mu yang ku harapkan
Wahai dzat yang maha menciptakan.Â
Palembang, 29 november
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!