Mohon tunggu...
M Arief Darniyus
M Arief Darniyus Mohon Tunggu... Mahasiswa

Keberuntungan berpihak kepada si pemberani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam tak hanya soal ibadah:Membaca Ulang Gagasan Harun Nasution

25 September 2025   10:31 Diperbarui: 28 September 2025   00:08 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku "Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya" Jilid I -Harun Nasution (Sumber gambar: UIII Universitas Islam Internasional Indonesia)

Muamalah:

   Aturan-aturan mengenai hubungan sosial, ekonomi, hukum, hingga politik---yang menunjukkan bahwa Islam juga mengatur hubungan horizontal antar manusia.

Dengan pembagian ini, Harun ingin menegaskan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif, yang tidak hanya mengatur ibadah individual, tetapi juga membentuk tatanan kehidupan yang adil dan beradab.

Tidak berhenti pada tataran praktis, Harun Nasution juga menyoroti kontribusi besar Islam dalam membangun peradaban, terutama melalui dorongan intelektual yang kuat. Islam, menurut Harun, bukanlah agama yang mematikan akal, melainkan justru mendorong manusia untuk berpikir, bertanya, dan memahami dunia melalui rasio.

Hal ini tampak nyata pada masa keemasan Islam antara abad ke-7 hingga ke-13, ketika ilmu pengetahuan, filsafat, seni, dan teknologi berkembang pesat. Banyak ayat Al-Qur'an yang menganjurkan manusia untuk merenung dan menggunakan akalnya. Karena dorongan inilah, umat Islam pada masa lalu mampu menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia, melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan lainnya.

Menyadari hal ini membuka mata saya bahwa Islam adalah agama yang sangat kaya dan luas. Tidak berhenti pada kewajiban individual seperti shalat dan puasa, tetapi juga memberi panduan moral, sosial, dan intelektual yang relevan dalam kehidupan modern. Di tengah tantangan zaman yang menuntut kita berpikir kritis dan bertindak bijak, pemahaman menyeluruh terhadap Islam seperti inilah yang dibutuhkan.

Islam hadir bukan untuk membelenggu akal, tetapi justru untuk membebaskannya---agar manusia bisa hidup lebih adil, bermartabat, dan selaras dengan nilai-nilai ketuhanan. Dan dalam konteks dunia modern yang terus berubah, pendekatan seperti yang ditawarkan Harun Nasution menjadi sangat penting untuk menjaga relevansi ajaran Islam dalam kehidupan nyata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun