Muamalah:
  Aturan-aturan mengenai hubungan sosial, ekonomi, hukum, hingga politik---yang menunjukkan bahwa Islam juga mengatur hubungan horizontal antar manusia.
Dengan pembagian ini, Harun ingin menegaskan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif, yang tidak hanya mengatur ibadah individual, tetapi juga membentuk tatanan kehidupan yang adil dan beradab.
Tidak berhenti pada tataran praktis, Harun Nasution juga menyoroti kontribusi besar Islam dalam membangun peradaban, terutama melalui dorongan intelektual yang kuat. Islam, menurut Harun, bukanlah agama yang mematikan akal, melainkan justru mendorong manusia untuk berpikir, bertanya, dan memahami dunia melalui rasio.
Hal ini tampak nyata pada masa keemasan Islam antara abad ke-7 hingga ke-13, ketika ilmu pengetahuan, filsafat, seni, dan teknologi berkembang pesat. Banyak ayat Al-Qur'an yang menganjurkan manusia untuk merenung dan menggunakan akalnya. Karena dorongan inilah, umat Islam pada masa lalu mampu menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia, melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan lainnya.
Menyadari hal ini membuka mata saya bahwa Islam adalah agama yang sangat kaya dan luas. Tidak berhenti pada kewajiban individual seperti shalat dan puasa, tetapi juga memberi panduan moral, sosial, dan intelektual yang relevan dalam kehidupan modern. Di tengah tantangan zaman yang menuntut kita berpikir kritis dan bertindak bijak, pemahaman menyeluruh terhadap Islam seperti inilah yang dibutuhkan.
Islam hadir bukan untuk membelenggu akal, tetapi justru untuk membebaskannya---agar manusia bisa hidup lebih adil, bermartabat, dan selaras dengan nilai-nilai ketuhanan. Dan dalam konteks dunia modern yang terus berubah, pendekatan seperti yang ditawarkan Harun Nasution menjadi sangat penting untuk menjaga relevansi ajaran Islam dalam kehidupan nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI