Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Blogger | Content Writer | Content Placement Artikel di Blog | Reviewer Produk dan Jasa di Blog. Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Blogger Surabaya yang mengelola beberapa blog diantaranya santaisore.com dan curhatanku.com Suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Karyawan Suka Diperintah Pimpinan Untuk Urusan Pribadi, Ini yang Sebaiknya Dilakukan

3 Oktober 2025   10:00 Diperbarui: 3 Oktober 2025   10:00 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit Photo: Pixabay

Namun apa yang terjadi jika sebaliknya, karyawan merasa berat hati ketika diminta untuk mengerjakan tugas yang sebenarnya sudah di luar konteks tanggung jawab sebagai karyawan. 

Belum lagi jika perintah pimpinan itu terkadang di luar nalar dan cukup menguras energi serta waktu si karyawan sehingga (mungkin) dia terpaksa lembur padahal tidak mengerjakan tugas kantor. Gimana tuh uang lemburnya tercatat gak ya ? Syukur-syukur kalau diberi kompensasi uang lembur oleh pimpinan ya, setidaknya bisa jadi "obat sambat" karyawan yang disuruh di luar urusan pekerjaan.

Sebenarnya mungkin bukan tanpa sebab juga ada tipikal pimpinan yang suka menyuruh karyawannya melakukan tugas untuk ranah pribadinya. Bisa jadi karena beberapa alasan berikut:

  • Pimpinan lebih mempercayakan urusan pribadinya kepada karyawan

Jim, teman saya yang curhat mengeluh kalau dirinya selama seminggu harus bolak balik antar jemput anak pimpinan dikarenakan sopir di rumah pimpinan sedang cuti pulang kampung. Sebenarnya Jim tidak masalah antar jemput anak pimpinan, tapi karena dirinya berada di divisi lapangan, sehingga waktu 2 jamnya hilang untuk antar jemput, dimana waktu 2 jam sangatlah berharga untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Nyatanya, pimpinan lebih percaya ke Jim karena dia dapat diandalkan dan dipercaya menjaga anaknya ketika berangkat dan pulang sekolah. Jim dianggap punya sopan santun sehingga pimpinan mempercayakan tugas antar jemput anaknya hanya ke karyawannya yang satu ini.

  • Hasil kerja karyawan cukup bagus 

Lain halnya dengan Carla yang bisa dibilang punya talenta sebagai staf "serabutan" di kantornya. Carla merasa karena perusahaan tempatnya bekerja termasuk usaha skala kecil, akhirnya terkadang dia rela untuk memegang beberapa posisi sekaligus. Ya ini salahnya Carla juga sih! wkwkwkw.

Melihat Carla mampu melakukan beberapa tugas kantor sekaligus, maka pimpinannya merasa dia punya skill yang bisa diandalkan sehingga suatu ketika pernah diminta untuk mengatur acara ulang tahun anaknya, dengan alasan pimpinan dan istri punya jadwal yang padat sehingga tak ada waktu.

Bagi Carla sendiri hal tersebut bukan masalah, namun imbasnya tentu saja ke pekerjaannya dimana dia tidak bisa pulang tepat waktu. 

  • Pimpinan kurang suka melihat karyawan nganggur di kantor

Pada perusahaan skala kecil, biasanya pekerjaan yang harus diselesaikan karyawan tidak banyak. Oleh sebab itu ada beberapa kantor yang menerapkan tugas multitasking kepada karyawannya. 

Tidak ada yang salah dengan hal tersebut selama seluruh karyawan menyetujuinya.

Di sisi lain pimpinan perusahaan merasa usaha yang sedang dirintisnya tidak terlalu menyibukkan sebagian besar karyawannya sehingga dia kurang suka apabila melihat karyawan menganggur alias gabut sementara divisi lainnya bekerja keras. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun