Mohon tunggu...
Mariano Henryan Nembos
Mariano Henryan Nembos Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mariano Henryan Nembos adalah seorang mahasiswa semester pertama prodi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berpastoral Lewat Media Sosial, Bisa Juga Lho!

2 Desember 2021   08:09 Diperbarui: 2 Desember 2021   08:16 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Media Sosial sebagai Sarana Berpastoral 

Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang mana para penggunannya saling terhubung sehingga dimungkinkan untuk saling berinteraksi di dalamnya. Konektivitas yang kompleks di dalam media sosial memungkinkan manusia saling terhubung satu sama lain tanpa dipengaruhi oleh jarak dan waktu. Blog, jejaring sosial, dan wiki adalah bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat luas. Dewasa ini terdapat begitu banyak jenis media sosial yang digunakan oleh masyarakat umum. Terdapat empat macam media sosial yang paling populer digunakan oleh khalayak luas, di antaranya ialah Facebook, Instagram, Youtube dan Whatsapp (Dahono 2021).

Facebook merupakan situs layanan jejaring sosial di mana para penggunanya bisa membagikan foto, teks, link, atau pun beragam informasi dalam bentuk teks, gambar, maupun video. Para penggunanya juga dimungkinkan untuk memberikan komentar atau tanggapan terhadap unggahan pengguna lainnya.

Instagram ialah platform yang sepenuhnya visual. Tidak seperti halnya Facebook yang menampilkan teks dan gambar, atau pula Twitter yang hanya menampilkan teks, Instagram memungkinkan para penggunanya berbagi gambar atau pun video kepada para pengguna lainnya (Lararenjana 2021).

Whatsapp, merupakan aplikasi pesan untuk smartphone. Whatsapp merupakan aplikasi lintas platform yang memungkinkan para penggunanya bertukar pesan tanpa pulsa, sebab aplikasi ini menggunakan data internet. Dengan menggunakan Whatsapp para penggunanya dimungkinkan untuk melakukan obrolan daring, berbagi file, bertukar foto, dan sebagainya.  

Youtube adalah situs web yang memungkinkan para penggunanya mengunggah dan menonton video, serta memberikan tanggapan terhadap unggahan pengguna lainnya.

Media sosial dalam berbagai aplikasi dapat menjadi alternatif tawaran sarana untuk melayani kegiatan pastoral yang membutuhkan relasi dan kontak temu muka secara virtual. Dengan demikian umat beriman sebetulnya dapat menggunakan kesempatan yang ada untuk membantu menyebarluaskan berita Injil. Atau menerima pewartaan Injil melalui media ini. Dapat melakukan perayaan bersama umat secara online, dapat salng menguatkan dan meneguhkan lewat aktivitas pendampingan iman umat secara virtual. Sebab bermisi melalui media digital seperti Facebook, Instagram, Youtube, maupun Whatsapp dapat menjadi salah satu ladang pelayanan yang sangat efektif dalam menjangkau jiwa umat beriman di era revolusi industri 4.0.

 Salah satu hasil penelitian terhadap penggunaan new media/medsos berbasis teknologi komunikasi digital sebagai media komunikasi umat menyimpulkan bahwa dengan "new media" / cara baru berkomunikasi dengan bentuk pewartaan melalui radio streaming, perayaan liturgi secara online/live streaming, facebook, dan berbagai media sosial lainnya, Gereja mampu melayani umat dengan tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Banyak umat merasa terbantu, terfasilitasi dan terberkati sehingga memiliki kerinduan untuk terus dan berkelanjutan menggunakan new media Gereja ini. Bahkan dampaknya sampai menyebar kepada rekan, keluarga, sanak saudara yang berada di manapun di belahan dunia ini. Para pengamat sosial dan peneliti mengatakan bahwa media memang cukup berpengaruh besar dalam hal mengkomunikasikan iman melalui pewartaan pesan Injil dan ungkapan iman di dalam kegiatan beribadahnya (perayaan liturgi).

Oleh karena itu selayaknya Gereja perlu mengambil bagian untuk bermisi melalui media digital. Gereja (umat Allah) diharapkan tidak menggunakan media digital untuk memberitakan hal hal yang tidak penting: curhat, gossip dan berita hoax tetapi berani untuk membagikan pesan Injil di akun media sosialnya demi kepentingan yang berguna. Membagi pengalaman yang berkaitan dengan penghayatan dan pelaksanaan kehidupan beriman dan beribadahnya merupakan kebajikan yang adalah ungkapan imannya sendiri. Dengan demikian Gereja dengan keberanian dan sikap revolusionernya menyatakan dukungan dan memberikan tanggapan positif akan keharusan dan keniscayaan membuka diri untuk hal hal yang berhubungan dengan media digital di era revolusi industri 4.0 ini. Seorang pengamat sosial mengatakan untuk memperjelas manfaat penggunaaan bagi manusia di generasi sekarang bahwa teknologi komunikasi digital memungkinkan manusia beriman mendengar dengan mata mereka dan berpikir dengan perasaan mereka. Untuk itu Gereja perlu menggunakan media digital dalam pewartaan sehingga perkataan Yesus Kristus dapat tergenapi: "Dan Injil Kerajan ini akan diberitakan ke segenap penjuru dunia" (Donnely 2006).

Media Sosial: Solusi Pelayanan Pastoral di Era Pandemi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun