Mohon tunggu...
Maria Kristi
Maria Kristi Mohon Tunggu... Dokter - .

Ibu empat orang anak yang menggunakan Kompasiana untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cara agar Tidak Terlambat Lagi

5 Mei 2023   17:54 Diperbarui: 5 Mei 2023   18:10 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi terlambat (foto oleh Andy Beales / Unsplash)

Sering kali kita mengasosiasikan orang yang kerap terlambat sebagai orang yang malas dan tidak menghargai waktu. Tapi tahukah Anda bahwa ada penjelasan lain yang juga sama rasionalnya tentang orang yang selalu terlambat datang ke sebuah tempat? 

Dalam salah satu bukunya, Off the Clock, Laura Vanderkam menyatakan bahwa salah satu alasan seseorang selalu terlambat adalah karena mereka sangat optimis. Ya, orang yang selalu datang terlambat ke berbagai acara bukan disebabkan oleh karena mereka malas, melainkan karena mereka sangat optimis. 

Sedikit informasi tentang Laura Vanderkam. Ia adalah penulis dan pembicara yang mengkhususkan diri pada topik tentang manajemen waktu, keseimbangan antara hidup dan pekerjaan kita, karir, dan pengasuhan anak. Ia juga merupakan ibu dari lima orang anak. Saat ini ia tinggal di luar kota Philadelphia bersama suami dan kelima anaknya.

Menurut Laura Vanderkam, orang yang sering terlambat akan mengingat segala keberuntungan yang pernah terjadi pada mereka dalam perjalanan. Katakanlah rata-rata waktu tempuh yang diperlukan untuk pergi ke sebuah tempat adalah 30 menit, namun suatu ketika orang optimis ini pernah menempuhnya dalam 15 menit saja, maka yang tersimpan dalam otaknya adalah yang 15 menit itu. 

Demikian juga mereka melebih-lebihkan kemampuan untuk mengerjakan sesuatu. Mereka merasa bahwa dirinya dapat menyiapkan sarapan, membungkus bekal untuk anak-anak, menyetrika pakaian, mengajak anjing jalan-jalan, dsb, dll, dst... di pagi hari sebelum pergi bekerja (padahal waktu yang tersedia katakanlah hanya 1 jam). Hasilnya tentu saja bisa ditebak: mereka akan terlambat lagi dan lagi. 

Melihat akar permasalahan tersebut, Laura Vanderkam menyarankan para telat-ers untuk menurunkan level optimisme. Kalau bisa bahkan sedikit pesimis tentang segala sesuatu. Jika rata-rata waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain adalah 30 menit, maka berikanlah alokasi waktu 45 menit untuk perjalanan tersebut. Lima belas menit waktu tambahan diperuntukkan bagi kejadian tak terduga yang dapat terjadi selama perjalanan.

Demikian pula dengan apa yang akan dikerjakan sebelum berangkat. Penulis buku tentang manajemen waktu ini menyatakan bahwa jelas tidak mungkin melakukan semuanya sesaat sebelum pergi. Memberi waktu ekstra lebih lama untuk mengerjakan semua pekerjaan itu atau melakukannya di kesempatan lain akan memberikan ketenangan dan menjamin seseorang tidak terlambat lagi.

Apakah saran ini valid? Jelas valid. Bukan karena Laura Vanderkam adalah penulis buku sukses yang videonya di Ted Talk telah ditonton jutaan kali, melainkan karena saya adalah salah satu orang sangat optimis yang dia bicarakan itu. Wkwkwk...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun