Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jangan Bakar Sampah! Jadikan Energi Terbarukan Saja

12 Desember 2018   08:41 Diperbarui: 12 Desember 2018   15:56 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sampah di sungai Citarum Desember 2018 (dok. BJBS)
sampah di sungai Citarum Desember 2018 (dok. BJBS)
Energi Terbarukan 

Adalah bakteri metanogen yang berjasa melepaskan biogas untuk memasak. Ketika sampah organik dimasukkan ke biodigester maka bakteri metanogen dengan senang hati akan melakukan fermentasi atau proses metanisasi.

Proses fermentasi terjadi tanpa oksigen (anaerob). Biogas yang dihasilkan terdiri dari beberapa macam gas, yaitu metana (55-75%), karbon dioksida (25-45%), nitrogen (0-0.3%), hydrogen (1-5%), hidrogen sulfida (0-3%), dan oksigen (0.1-0.5%). Persentase terbesar, metan merupakan gas yang mudah terbakar dan dapat disamakan kualitasnya dengan gas alam setelah dilakukan pemurnian terhadap gas metan.

Banyak keuntungan diperoleh jika rumah tangga di Indonesia mengolah sampahnya menjadi gas metan:

  • Mengurangi ketergantungan. LPG yang digunakan sebagian besar rumah tangga di Indonesia, tidak saja merupakan energi fosil yang cadangannya semakin tipis, juga merupakan beban pemerintah. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemerintah Indonesia mengimpor 60 % dari total kebutuhan, 25.000 metrik ton per hari (sumber)
  • Secara periodik, pemerintah terpaksa menaikkan harga LPG. Pastinya memberatkan masyarakat miskin, terlebih masyarakat pedalaman, mereka harus membayar 2 x lipat. Sementara energi terbarukan yang berasal dari sampah dapat diperoleh gratis. Selama manusia menghasilkan sampah, bakteri metanogen dengan setia akan memproduksi biogas.
  • Solusi sampah organik, sebanyak 60-70 % sampah yang dihasilkan penduduk Indonesia merupakan sampah organik. Penggunaannya sebagai energi terbarukan akan menyelesaikan sebagian masalah sampah di Indonesia.
  • Solusi pemanasan global. Tanpa dikoordinir menjadi biogas untuk memasak, maka gas metan akan menjadi bagian gas rumah kaca penyebab pemanasan global.

Penggunaan biogas sebagai bahan bakar, sudah dimulai di Kota Bandung sejak tahun 2016. Dipopulerkan oleh Arifin Panigoro yang menghibahkan 100 biodigester sampah. 

Kini, hanya beberapa yang masih beroperasi. Penyebabnya sederhana, pengguna masih belum terbiasa memisah sampah, sehingga sering ditemukan sampah anorganik dalam tabung biodigester.

Energi Muda dan Pembangunan Keberlanjutan

Dengan slogan Energi Muda, Koaksi Indonesia bergerak untuk percepatan energi terbarukan di Indeonesia. Koaksi Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang memiliki agenda pembangunan berkelanjutan di seluruh Nusantara.

Ketika masalah dipetakan, ada sampah yang tak kunjung habis dibahas namun belum juga memperoleh titik temu. Ada banyak inovasi energi terbarukan, diantaranya menjadikan sampah sebagai bahan baku biogas. Maka terlihat ada banyak ruang kosong.

Masyarakat belum teredukasi perihal sampah. Gagap memperlakukan sampah modern yang baru muncul seabad silam, sementara berjuta tahun sebelumnya , bumi aman dan tentram. Tidak mengenal keresek, botol bekas air mineral, terlebih styrofoam.

Kaum muda kerap menjadi ikon pembaruan.  Ketika sampah dan energi  menjadi fokus mereka, berbondong-bondong anak muda lain meniru. Menganggap sebagai trend bergengsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun