Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hari Bumi, PLTSa dan Saatnya Berdamai dengan Sampah

23 April 2018   08:00 Diperbarui: 23 April 2018   09:20 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.quora.com

Namun ada dampak yang lebih signifikan jika PLTSa keukeuh dilanjutkan, yaitu:

PLN  merugi

Cadangan batu bara Indonesia diperkirakan baru akan habis pada tahun 2096. Komoditas vital ini membantu PLN memproduksi listrik dengan harga murah, hanya 4 sen dollar US  per kWH. Sementara  energi listrik yang dihasilkan PLTSa, sesuai UU 35 tahun 2018, harus dibeli PLN dengan harga 13, 35 sen dollar US per kWH.  

Berarti PLN harus menanggung kerugian 9,35 sen dollar AS per kWH? Wow!

Tidak ada perubahan perilaku warga masyarakat

Apakah dengan dibangunnya PLTSa akan menjamin sampah tidak lagi berceceran? Sungai Citarum tidak lagi dipenuhi sampah? Tentu tidak. Sepanjang tidak ada perubahan perilaku maka warga akan tetap membuang sampah sembarangan.

Kebiasaan membuat gimmick

Akibat tidak teredukasi dengan benar, tidak hanya warga, pejabat pun tergelincir membuat gimmick  yang berarti perjalanan  panjang menuju Indonesia Bebas Sampah 2020 tak kunjung tercapai.

Baca juga: Gimmick " Bayar Pakai Sampah" Kreativitas Salah Kaprah

Jadi harus  bagaimana dong?

Saatnya berdamai dengan sampah. Kenali sampah itu apa. Bukankah sisa hasil aktivitas manusia ini mengenal hukum kekekalan masa? Sampah organik akan terurai dengan mudah, cepat dan nyaris tanpa biaya jika dikembalikan ke alam. Bandingkan dengan pembangunan PLTSa yang menelan biaya triliunan rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun